Semua maba dan anggota BEM berada di lapangan dengan api unggun yang berada di tengah mereka
Begitu juga dengan El dkk yang saat ini sedang menikmati dinginnya angin malam namun ada sedikit kehangat dari api yang berada di depan mereka
"Sepi bang anjir pada sibuk sendiri-sendiri" ucap Raka yang di setujui oleh Reina dan Satria namun mereka di kejutkan dengan kepergian El
"El mau kemana?" tanya Satria namun tak mendapat jawaban dan lebih memilih memperhatikan El yang akan pergi kemana
"Maaf Bang boleh pinjem gitarnya sebentar?" tanya El kepada seseorang yang sedari tadi sibuk dengan gitarnya
"Oh ya silahakan" jawabnya lalu memberikan gitarnya kepada El lalu El menerimanya
"Thanks Bang ntar Gue balikin ke sini lagi" ucap El dan di balas anggukan olehnya kini El berjalan kembali ke tempatnya dengan gitar berada di genggaman tangannya
"Punya siapa El?" tanya Raka
"Kaga tau yang jelas Gue pinjem" jawab El yang sibuk menstel kunci gitarnya
Jreng bunyi gitar yang El keluarkan membuat beberapa orang menatap ke arahnya
Di hidup ini
Telah kusinggahi banyak cinta
Namun tak pernah aku temui cinta
Sekuat aku menginginkan dia
Hal hebat kurasakan
Kini dicintai seseorang
Yang ku pun mencintai
Itu sempurna
Takkan siakan dia
Belum tentu ada yang seperti dia
Satu dunia tahu aku bahagia
Banyak pasang mata saksinya
Takkan duakan dia
Belum tentu esok kan masih ada
Kesempatan tak datang kedua kalinya
Hargai dan jaga hatinya
Banyak tatapan kagum dari orang-orang yang berada di sana apa lagi El yang sangat menjiwai di setiap bait liriknya tak jarang dia memejamkan matanya mungkin untuk meresapinya
Dalam diamku
Kupanjatkan selalu doa untuknya
Jodoh bukan soal sempurna
Namun yang mampu tangguh tuk bertahan
Dan berjuang
Takkan siakan dia
Belum tentu ada yang seperti dia
Satu dunia tahu aku bahagia
Banyak pasang mata saksinya
Takkan duakan dia
Belum tentu esok kan masih ada
Kesempatan tak datang kedua kalinya
Hargai dan jaga hatinya
Takkan siakan dia
Belum tentu ada yang seperti dia
Satu dunia tahu aku bahagia
Banyak pasang mata saksinya ho
Takkan duakan dia
Belum tentu esok kan masih ada
Kesempatan tak datang kedua kalinya
Hargai dan jaga hatinya
Begitu selesai El bernyanyi dan suara gitar yang mengiringinya berhenti banyak tepuk tangan dan juga pujian yang mereka ucapkan kepadanya apa lagi di setiap liriknya pun mengandung makna kesetiaan dalam sebuah hubungan
"Emmm bagus banget" ucap Reina lalu memeluk El diikuti oleh Raka dan Satria yang juga memeluknya
"Tuhan terimakasih telah mengirimkan malaikat baik seperti mereka" batin El lalu mereka pun melepaskan pelukannya
"Lo tau Lo tambah cakep kalo nyanyi gitu" puji Satria
"Kaga aneh" jawab El tengil membuat Satria kesal
"Gue balikin gitarnya dulu" pamit El lalu berjalan kembali ke pemilik gitarnya
"Nih Bang Thanks udah minjemin" ucap El memberikan gitarnya
"Iya Bro sama-sama btw suara sama permainan gitar Lo bagus banget" jawabnya
"Gue masih belajar Bang, sekali lagi makasih Gue permisi" ucap El lalu pergi dari sana
Sedari tadi ada dua pasangan mata yang mengamati El mulai dari dia nyanyi sampai dia mengembalikan gitarnya ke pemilik yang tak jauh dari mereka duduk
"Bikin penasan mulu" batinnya
Kini hari semakin malam namun El masih berada di luar sambil melihat bintang yanga da di kegelapan malam dengan di temani oleh coklat hangat yang tadi dia buat berbeda dengan teman-temannya yang saat ini sudah masuk ke mimpi mereka
"Ayah di sana lagi apa? Aku kangen sama Ayah" ucap El lirih sambil terus menatap langit hingga seseorang yang datang lalu duduk di sampingnya
"Kenapa engga tidur malah sendirian di sini?" tanyanya namun tak mendapat jawaban sama sekali dari El
"Aw" ringis El saat lengannya di cubit
"Makannya kalo ada yang tanya di jawab bukan cuma diem aja" kesalnya
"Gue kaga buka sesi tanya jawab juga" jawab El
"Ish ngeselin banget sih" ucapnya yang saat ini mengembungkan pipinya itu membuatnya terlihat sangat menggemaskan
"Gemes" batin El yang melihatnya
"Lo mendingan tidur udah malem juga kaga baik cwe tidur malem" ucap El membuatnya kesal
"Terus cuma cwo doang yang boleh?" tanyanya kesal dan mendapatkan deheman saja
"Sumpah ngeselin banget pengen banget Gue jambak rambutnya" lanjutnya
"Balik" ucap El yang sudah bangun dari duduknya namun tak ada dapat jawaban darinya
"Manda balik ya udah malem" ucap El dengan halus membuat Amanda terdiam seketika
"Astagfirullah jantung Gue" batin Amanda memegang jantungnya membuat El panik
"Lo kenapa?" tanyanya yang saat ini jongkok di depan Amanda dengan jarak yang cukup deket hingga mereka menyadarinya dan saling menjaga jarak
El pun berjalan di susul Amanda yang kini berada di depannya karena El peka dia pun memelankam langkahnya agar sejajar dengan Amanda hal itu membuat Amanda tersenyum bahagia hingga akhirnya mereka pun sampai ke area tenda
"Udah gih sana masuk" ucap El membuat Amanda mengangguk nurut namun saat beberapa langkah Amanda berbalik dan mencium pipi El membuat El diam di tempat apalagi saat ini Amanda malah meninggalkannya sendiri
Setelah kembali sadar El pun berjalan menuju ke tendanya dengan perasaan yang tidak karuan dan membuatnya harus memaksakan untuk tidur saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Erlangga
Teen FictionLangsung kepoin aja gaes kaga usah kelamaan meluncur gasken