Bab 16

100 14 2
                                    

Semua maba dan anggota BEM berada di lapangan dengan api unggun yang berada di tengah mereka

Begitu juga dengan El dkk yang saat ini sedang menikmati dinginnya angin malam namun ada sedikit kehangat dari api yang berada di depan mereka

"Sepi bang anjir pada sibuk sendiri-sendiri" ucap Raka yang di setujui oleh Reina dan Satria namun mereka di kejutkan dengan kepergian El

"El mau kemana?" tanya Satria namun tak mendapat jawaban dan lebih memilih memperhatikan El yang akan pergi kemana

"Maaf Bang boleh pinjem gitarnya sebentar?" tanya El kepada seseorang yang sedari tadi sibuk dengan gitarnya

"Oh ya silahakan" jawabnya lalu memberikan gitarnya kepada El lalu El menerimanya

"Thanks Bang ntar Gue balikin ke sini lagi" ucap El dan di balas anggukan olehnya kini El berjalan kembali ke tempatnya dengan gitar berada di genggaman tangannya

"Punya siapa El?" tanya Raka

"Kaga tau yang jelas Gue pinjem" jawab El yang sibuk menstel kunci gitarnya

Jreng bunyi gitar yang El keluarkan membuat beberapa orang menatap ke arahnya

Di hidup ini

Telah kusinggahi banyak cinta

Namun tak pernah aku temui cinta

Sekuat aku menginginkan dia

Hal hebat kurasakan

Kini dicintai seseorang

Yang ku pun mencintai

Itu sempurna

Takkan siakan dia

Belum tentu ada yang seperti dia

Satu dunia tahu aku bahagia

Banyak pasang mata saksinya

Takkan duakan dia

Belum tentu esok kan masih ada

Kesempatan tak datang kedua kalinya

Hargai dan jaga hatinya

Banyak tatapan kagum dari orang-orang yang berada di sana apa lagi El yang sangat menjiwai di setiap bait liriknya tak jarang dia memejamkan matanya mungkin untuk meresapinya

Dalam diamku

Kupanjatkan selalu doa untuknya

Jodoh bukan soal sempurna

Namun yang mampu tangguh tuk bertahan

Dan berjuang

Takkan siakan dia

Belum tentu ada yang seperti dia

Satu dunia tahu aku bahagia

Banyak pasang mata saksinya

Takkan duakan dia

Belum tentu esok kan masih ada

Kesempatan tak datang kedua kalinya

Hargai dan jaga hatinya

Takkan siakan dia

Belum tentu ada yang seperti dia

Satu dunia tahu aku bahagia

Banyak pasang mata saksinya ho

Takkan duakan dia

Belum tentu esok kan masih ada

Kesempatan tak datang kedua kalinya

Hargai dan jaga hatinya

Begitu selesai El bernyanyi dan suara gitar yang mengiringinya berhenti banyak tepuk tangan dan juga pujian yang mereka ucapkan kepadanya apa lagi di setiap liriknya pun mengandung makna kesetiaan dalam sebuah hubungan

"Emmm bagus banget" ucap Reina lalu memeluk El diikuti oleh Raka dan Satria yang juga memeluknya

"Tuhan terimakasih telah mengirimkan malaikat baik seperti mereka" batin El lalu mereka pun melepaskan pelukannya

"Lo tau Lo tambah cakep kalo nyanyi gitu" puji Satria

"Kaga aneh" jawab El tengil membuat Satria kesal

"Gue balikin gitarnya dulu" pamit El lalu berjalan kembali ke pemilik gitarnya

"Nih Bang Thanks udah minjemin" ucap El memberikan gitarnya

"Iya Bro sama-sama btw suara sama permainan gitar Lo bagus banget" jawabnya

"Gue masih belajar Bang, sekali lagi makasih Gue permisi" ucap El lalu pergi dari sana

Sedari tadi ada dua pasangan mata yang mengamati El mulai dari dia nyanyi sampai dia mengembalikan gitarnya ke pemilik yang tak jauh dari mereka duduk

"Bikin penasan mulu" batinnya

Kini hari semakin malam namun El masih berada di luar sambil melihat bintang yanga da di kegelapan malam dengan di temani oleh coklat hangat yang tadi dia buat berbeda dengan teman-temannya yang saat ini sudah masuk ke mimpi mereka

"Ayah di sana lagi apa? Aku kangen sama Ayah" ucap El lirih sambil terus menatap langit hingga seseorang yang datang lalu duduk di sampingnya

"Kenapa engga tidur malah sendirian di sini?" tanyanya namun tak mendapat jawaban sama sekali dari El

"Aw" ringis El saat lengannya di cubit

"Makannya kalo ada yang tanya di jawab bukan cuma diem aja" kesalnya

"Gue kaga buka sesi tanya jawab juga" jawab El

"Ish ngeselin banget sih" ucapnya yang saat ini mengembungkan pipinya itu membuatnya terlihat sangat menggemaskan

"Gemes" batin El yang melihatnya

"Lo mendingan tidur udah malem juga kaga baik cwe tidur malem" ucap El membuatnya kesal

"Terus cuma cwo doang yang boleh?" tanyanya kesal dan mendapatkan deheman saja

"Sumpah ngeselin banget pengen banget Gue jambak rambutnya" lanjutnya

"Balik" ucap El yang sudah bangun dari duduknya namun tak ada dapat jawaban darinya

"Manda balik ya udah malem" ucap El dengan halus membuat Amanda terdiam seketika

"Astagfirullah jantung Gue" batin Amanda memegang jantungnya membuat El panik

"Lo kenapa?" tanyanya yang saat ini jongkok di depan Amanda dengan jarak yang cukup deket hingga mereka menyadarinya dan saling menjaga jarak

El pun berjalan di susul Amanda yang kini berada di depannya karena El peka dia pun memelankam langkahnya agar sejajar dengan Amanda hal itu membuat Amanda tersenyum bahagia hingga akhirnya mereka pun sampai ke area tenda

"Udah gih sana masuk" ucap El membuat Amanda mengangguk nurut namun saat beberapa langkah Amanda berbalik dan mencium pipi El membuat El diam di tempat apalagi saat ini Amanda malah meninggalkannya sendiri

Setelah kembali sadar El pun berjalan menuju ke tendanya dengan perasaan yang tidak karuan dan membuatnya harus memaksakan untuk tidur saja

Erlangga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang