Pagi pun datang namun di sebuah Mansion sudah ada keributan yang pelakunya adalah si anak pemiliknya lebih tepatnya anak perempuan mereka yang sedari tadi teriak mencari beberapa barang
"Astagfirullah Lo mau ngapain mau kemana?" tanya El yang melihat barang bawaan Reina yang sangat banyak seperti mau pindah rumah
"Ya kan gua prepare El takutnya ntar di sana butuh ini semua kan" jawab Reina
"Pak tolong pindahin ini semua ya ke mobil yang di depan itu sekalian punya El juga" ucap Reina meminta bantuan Maid di Mansionnya
"Baik Neng" jawab Maid langsung membawa barang mereka ke mobil
"Udah ayo sarapan dulu" ucap El lalu mereka berdua pun menuju meja makan dan memakan makanan yang sudah di siapkan sebelumnya
"Udah kan Rei?" tanya El yang sudah selesai dengan sarapannya
"Udah kok ayo" jawab Reina
"Bu kita pamit dulu ya baik-baik terus jangan ada yang sampai telat makan" ucap El lalu mencium tangan Maid perempuan yang paling tua di sana
"Bu titip Mansion ya kita tinggal dulu" pamit Reina lalu mencium tangan
"Iya Mas Neng kalian hati-hati ya di sana jaga kesehatan juga" jawab Maid yang di balas anggukan dan senyuman oleh mereka berdua lalu mereka pun berjalan keluar Mansion dengan berdampingan
"Astagfirullah" ucap El saat melihat mobil yang akan mereka pakai dan ternyata di sana sudah ada Raka dan Satria yang melambaikan tangan
"Ayo El cepet ntar telat" ucap Reina berlari
"Bisa gila Gue kalo kaya gini terus punya temen kaga ada yang bener" batin El yang mengikuti Reina menaiki mobil
"Keren banget sumpah ide Reina beda dari yang lain kan El, pick up emang is the best deh" ucap Satria dengan girangnya yang hanya di jawab deheman
Di sepanjang jalan mereka berempat saling bercerita satu sama lain begitu juga dengan El yang akan menjadi cerewet jika sudah bersama mereka
"Mang stop mang" teriak Reina pada supirnya dan di turuti lalu meninggalkan mereka dan mengambil sesuatu di sana
"Gas mang lanjut" ucap Reina lalu mereka pun melanjutkan perjalanannya tak lama mereka pun sampai di sana dengan tatapan heran dari orang-orang yang melihat kedatangan
"Stop mang di sini aja mang" ucap Reina lalu mereka pun turun dari sana
"Mang tunggu di sini dulu ya nanti kita lanjut lagi perjalanannya" lanjut Reina
"Oh iya neng siap" jawab supir yang saat ini sedang membuka kopi yang di berikan El
Mereka berempat berjalan bersama dengan santainya tak menghiraukan ucapan orang lain
"El" panggil seseorang yang membuat mereka berempat melihat ke sumber suara yang ternyata di sana ada sepasang pria dan wanita paruh baya
"Bunda Ayah" ucap El lalu menghampiri mereka di ikuti oleh yang lainnya
"Kamu juga ikut?" tanya seseorang yang di panggil Ayah
"Ikut Yah" jawabnya sambil tersenyum hal itu membuat temannya merasa heran
"Manis banget" batin seseorang
"Yaudah Ayah sama Bunda titip Amanda ya tolong ingetin dia apa lagi dia susah makan" ucap Ayah yang ternyata Ayah dari Amanda
"Oh iya Yah insyaallah" jawab El
"Apa sih Yah aku udah gede masa di titipin segala" kesal Amanda
"Udah nurut aja" jawab Bunda yang membuat Amanda mendengus kesal
"Sok gede" ucap El dengan wajah datarnya
"Giliran sama orang tua Gue aja ramah banget giliran sama Gue huh datar mulu" kesal Amanda membuat El mendekati dirinya dan menarik dagu ke atas hal itu membuat Amanda berdebar dan orang-orang yang ada di sekitarnya menahan gemas
"Bodo amat" ucap El lalu meniup wajah Amanda
"Yaudah Ayah Bunda aku pamit dulu ya engga enak kalo maba belum kumpul gini" pamit El lalu menyalami mereka berdua di ikuti yang lainnya
"Kenapa wajah kamu?" ledek Ayah
"Aish gpp yah udah ah aku ke sana" pamit Amanda
Para maba dan anggota BEM yang ikut saat ini sedang berkumpul di aula lalu mereka di beri arahan terlebih dahulu tak lupa membagi anggota pertenda sesuai keinginan mereka
"Gue sama kalian setenda kan?" tanya Reina
"Mana boleh elah lo kan cwe cari yang lain coba ntar kalo terjadi apa-apa kan berabe ya walaupun kita engga akan nafsu sama lo sih" ucap Satria yang mengejek hal itu membuat mereka bertiga tertawa
"Reina kamu biar sama kita" ucap Amanda yang entah sejak kapan ada di samping Raka
"Udah noh ada temennya kan" ucap Raka
Mereka memasuki bus sesuai dengan perintah berbeda dengan El dkk + Amanda yang ikut menaiki pick up yang tadi pagi mereka bawa, di sepanjang jalan mereka asik dengan dunia sendiri dengan saling melemparkan candaan dan tertawa lepas walaupun hanya tatapan mata entah mengapa mereka tertawa
"Seseru ini circle mereka" batin Amanda yang sedari tadi hanya menyimak
"Eh inget kaga waktu Sd lo pernah nembak cwe kan Sat tapi di tolak terus pas di tolak lo dengan santainya bilang apaan sih cuma bercanda doang" ucap Reina membuka aib Satria
"Ya lo pikir njir siapa yang kaga malu udah nembak di depan banyak orang malah di tolak kan malu" jawab Satria
"Gue kadang mikir itu cwe nyesel kaga ya tau Gue seganteng sekarang" lanjut Satria mendapatkan toyoran di kepalanya
"Whoooo ngarep" teriak mereka
"Tapi si El sih tetep juaranya dia tetep menyandang gelar jomblo dari lahir padahal tau kan sebanyak apa cwe yang suka sama dia bahkan ada yang pernah nyatain tapi di tolak juga" ucap Raka hal itu membuat Amanda menatap lekat pada El
"Gue kira orang cakep engga kenal sama kata jomblo lah ini dia menyia-nyiakan banget" batin Amanda yang memalingkan wajahnya karena ketahuan oleh El
"Belum ada yang cocok" ucap El
"Kalo yang di sebelah Reina cocok engga El?" tanya Satria sambil menaik turunkan alisnya
"Gue gtw" jawab El
"Kak Amanda emang mau sama kulkas kaya El?" tanya Reina
"Mau aja" ucap Amanda yang saat ini membekap mulutnya karena keceplosan hal itu membuat mereka tergelak tawa
"Wih lampu hijau El apa lagi orang tuanya udah kenal Lo" ucap Raka membuat mereka tersenyum karena El hanya diam
Di sepanjang jalan kali ini Amanda juga ikut dalam obrolan mereka yang bisa di bilang kadang kaga jelas cuma ya lumayan lah
KAMU SEDANG MEMBACA
Erlangga
Teen FictionLangsung kepoin aja gaes kaga usah kelamaan meluncur gasken