Not What It Seems💙

389 49 0
                                    

...

Yibo berjalan menyusuri falkutas kedokteran dengan santai, mata bulatnya menatap sekitar yang terlihat sepi, mungkin para mahasiswanya belum datang atau mungkin yibo yang kepagian.

Dirinya sendirian saat ini, xiaozhan sedang bersama dengan dosen pembimbingnya.

Yibo kemari untuk mencari xukun, dia menghawatirkan omega itu, entah kenapa, tapi perasaan yibo tidak enak saat ini.

Entah omega itu sudah datang atau belum, yibo hanya ingin memastikan.

Kaki jenjangnya berjalan melewati salah satu ruangan dosen fakultas kedokteran, hidungnya tidak sengaja menangkap aroma peromon omega.

Yibo berpikir, otaknya bekerja mengingat aroma peromon yang sepertinya dia kenal.

"Ini...seperti peromon..."

Mata yibo membulat begitu menyadari sesuatu, dia tau dengan jelas aroma peromon ini.

Yibo berjalan cepat ke arah pintu, mencoba membuka pintu ruangan, tapi pintu terkunci dari dalam, yibo mencoba mendobraknya namun gagal, dia berdecak kesal, dengan emosi yibo menendang pintu ruangan kuat membuat pintu itu terbuka lebar.

Brak

Mata bulatnya membola begitu melihat xukun yang berada dibawah kukungan seorang dosen dengan keadaan berantakan, omega xukai itu menatap dirinya sendu, tatapannya menyiratkan betapa hancurnya dia sekarang.

"Hiks yibo, tolong aku" xukun berucap lirih, seluruh tubuhnya terasa sakit saat ini, tidak ada satu pun kenikmatan yang dia dapat, semuanya hanya rasa sakit.

Yibo mengepalkan tangannya kuat, rahangnya mengeras dengan tatapan membunuh, kakinya berjalan cepat kearah zhongliu yang sedang membuka celana xukun.

Dengan kasar, yibo menarik zhongliu dan membantingnya kuat kelantai, sepasang mata bulatnya berkilat keunguan.

Aura membunuh menguar kuat dari tubuhnya, yibo sudah tidak perduli lagi, dirinya mencengkram leher zhobgliu kuat membuat alpha itu kesulitan bernafas.

Xukun yang melihatnya hanya diam ditempatnya, tubuhnya bener-bener lemas saat ini. Xukun mencoba mendudukan dirinya, menggerakan tangannya untuk membenarkan penampilannya saat ini.

Suara benturan antara dinding dan tubuh terdengar nyaring, disana, diluar ruangan, zhongliu terkapar dengan muka yang penuh memar dan mulut serta hidung yang mengeluarkan darah. Alpha itu terlihat begitu menyedihkan saat ini.

Tidak jauh dari sana xukai dan yang lain menatap terkejut zhongliu yang terkapar dengan keadaan mengenaskan, mereka menatap yibo yang keluar dari ruangan zhongliu dengan xukun yang ada digendongannya, tatapan omega itu terlihat begitu berbeda.

Yibo berjalan kearah xukai dengan aura membunuh, omega itu menyerahkan xukun digendongannya kepada xukai, mengusap rambut xukun dengan tatapan lembut.

Yibo berbalik, berjalan mendekat kearah zhongliu yang mencoba kabur darinya.

"Kamu takut, eoh?" Yibo menatap zhongliu polos, raut muka omega itu berubah seratus persen dari raut mukanya tadi.

Sedetik kemudia raut mukanya kembali datar dengan sepasang mata bulatnya yang menatap tajam zhongliu.

"Bukankah tadi kamu sangat semangat untuk menyetubuhi temanku itu, hm?"

Bugh

"Argh, ampun" zhongliu mengerang sakit, yibo menendang mukanya kuat, tubuhnya sudah sakit saat ini, ditambah dengan mukanya yang suka terasa sangat sakit.

Yibo menatap datar zhongliu, apa katanya tadi? Ampun? Ck! Jangan bercanda, yibo tidak memiliki niat untuk mengampuni alpha bajiangan ini.

"Apa kamu mendengar ketika xukun memintamu untuk melepaskannya?" Yibo menginjak dada zhongliu dengan kakinya, menekan dada alpha itu tanpa menghiraukan zhongliu yang berteriak sakit.

"Tidak kan, jadi untuk apa aku melepaskanmu? Lagipula sudah lama aku tidak bersenang-senang" yibo menurunkan kaki, tangan lentiknya menjambak rambut zhongliu kuat, membuat alpha itu mendongak dengan raut wajah kesakitan.

"Ah iya, kamu tadi ingin bermain kan? Bagaimana jika kita bermain? Tapi biar seru, posisinya diganti jadi kamu yang digulir, bagaimana?"

Kedua mata zhongliu membola ketika mendengar kata 'digulir', kepalanya menggeleng sebagai bentuk penolakan.

Digulir bagi seorang alpha sama saja dengan aib, mau ditaruh dimana mukanya kalau sampai dirinya digulir nanti, itu adalah sebuah mimpi buruk bagi semua alpha.

Zhongliu mungkin memang seorang alpha, tapi dirinya bukanlah alpha dominan seperti duo xiao dan juga wang junkai, adik dari omega yang menjadi mimpi buruknya ini.

"T-tidak, kumohon j-jangan lakukan itu"

"Kenapa? Bukannya tadi kamu semangat sekali buat main, kok sekarang gak mau?"

Zhongliu menggeleng, mau tidak mau dirinya harus menurunkan harga dirinya sebagai alpha saat ini, tapi memangnya dirinya masih punya harga diri? Kalah dari seorang omega, bukankah itu memalukan?

Zhongliu tidak peduli lagi, dengan cepat tangannya memegang kaki yibo, meminta omega itu agar memaafkan kesalahannya, walaupun dengan itu dia harus membuang jauh-jauh harga dirinya sebagai seorang alpha.

"Maafkan aku, kumohon, a-aku tidak akan melakukannya lagi, aku janji"

Yibo menaikan sebelah alisnya, menatap datar zhongliu yang memohon padanya.

Tangan lentiknya menyeret zhongliu, membawanya kearah xukun yang ada didekapan xukai. Mendorong kasar zhongliu hingga alpha itu jatuh tersungkur didepan xukai.

"Minta maaf pada xukun bukan padaku, bukankah yang korban disini adalah xukun, lagipula jika korbannya itu aku, sudah sejak tadi kamu jadi daging cincang"

Zhongliu mengangguk, mengubah posisinya menjadi berlutut dihadapan xukai dan xukun, zhongliu meminta maaf kepada sepasang mate itu. Berharap dirinya akan selamat dari psikopat gila ini.

Jika saja yibo mendengarnya, mungkin dia akan tertawa dan mengucapkan terimakasih, bukan kah jika kita dipuji, kita harus berterima kasih?

Yibo tidak marah ketika seseorang menyebutnya psikopat, toh itu memang kenyataan, lagi pulan yibo suka melihat raut muka ketakutan seseorang, apalagi jika melodi yang disukainya itu terdengar, yibo jadi ingin terus mendengarnya.

Yibo menatap zhongliu yang membungkuk berkali-kali, meminta maaf sekaligus mengucapkan terimakasih karna telah memaafkannya, dalam hati berjanji menghancurkan yibo karna telah membuatnya kehilangan harga dirinya.

Sepasang mata bulatnya menatap zhongliu yang susah payah berjalan pergi, yibo tersenyum miring, sepasang mata bulatnya menatap tajam zhongliu dengan raut muka dingin.

"Mari kita lihat bagaimana hasilnya" yibo bergumam lirih yang masih dapat didengar oleh junkai dan yuan yang memang sedang ada didekatnya, sepasang mate itu menatap kearah zhongliu yang terlihat sedikit aneh.

"3" yibo berhitung dengan suara lirih, junkai dan yuan yang mendengarnya hanya menatap zhongliu sambil menunggu apa yang akan terjadi.

"2"

"1"

Bruk

"Pak zhongliu!" Linyi berteriak ketika melihat zhongliu terjatuh dilantai dengan keadaan tidak sadarkan diri.

Mereka berjalan cepat menghampiri zhongliu yang tergeletak dilantai, alpha itu terlihat sangat pucat dengan bibir yang kering.

Dalam diam, seseorang diantara mereka tersenyum miring, menatap sebuah jarum kecil yang muncul dari jam tangannya.

"Tidak sia-sia aku membelinya kemarin"

TBC...

Not What It Seems || ZhanYiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang