Not What It Seems💙

526 41 1
                                    

...

Haoxuan merebahkan dirinya diatas ranjang empuknya, pikiran berkecamuk memikirkan banyak hal yang mengganggunya akhir-akhir ini.

Matanya menatap langit-langit kamar dengan pandangan menerawang, mengacak-acak rambutnya hingga berantakan seperti sarang burung.

Haoxuan masih fokus menatap langit-langit kamar sebelum suara pintu terbuka mengalihkan atensinya.

Haoxuan menoleh menatap jiyang yang muncul dari balik pintu, muka matenya itu terlihat lucu dengan sepasang mata indahnya yang menatap polos.

"Memikirkan apa?" Jiyang mendekat kearah sang alpha, mendudukkan dirinya disamping haoxuan yang tiduran.

"Aku khawatir dengan xiaozhan" haoxuan merubah posisinya menjadi duduk, mengangkat sang mate agar duduk dipangkuannya. Membuat posisi jiyang sedikit lebih tinggi dari nya.

Kedua tangannya memeluk pinggang matenya, membenamkan mukanya didada omeganya.

Jiyang tersenyum, matenya ini adalah orang yang perhatian terhadap orang-orang yang disayangnya. Meskipun haoxuan terkadang menyebalkan hingga membuat jiyang ingin melemparnya ke jurang.

Jiyang merapikan rambut haoxuan yang berantakan, menangkup muka sang mate, membuatnya mendongak menatapnya.

"Aku juga khawatir sama xiaozhan, tapi aku tau, yibo gak akan biarin siapapun nyakitin matenya, jadi kamu tenang aja oke? Kalau ada apa-apa nanti kita bantu mereka"

"Hm" haoxuan berdehem menganggapi, dirinya sedang sibuk mendusel didada jiyang seraya menghirup aroma manis matenya.

Jiyang hanya membiarkan saja matenya itu, asalkan tidak membuatnya bergadang hingga pagi, jiyang tidak masalah.

Bukannya dirinya tidak ingin, hanya saja dirinya ada quis besok, tidak mungkin kan jika dirinya tidak masuk besok?

Jiyang menatap jam yang menunjukkan waktu makan malam, menepuk pipi haoxuan yang hampir tertidur didadanya, membuat alphanya itu terbangun dengan mata yang setengah terbuka.

"Ayo bangun, ini sudah waktunya makan malam"

Haoxuan mengangguk, menurunkan jiyang dari pangkuannya seraya bergerak turun dari ranjang.

Haoxuan berjalan kearah kamar mandi untuk mencuci mukanya, dirinya sudah mandi tadi.

Keluar kamar mandi, mendapati jiyang yang menunggunya didepan pintu. Haoxuan berjalan kearah sang mate yang menunggunya, merangkul pinggang matenya seraya membuka pintu kamar.

"Ayo"

♡♡♡

Xukai menatap xukun yang tengah fokus mengerjakan tugasnya, bukannya dia tidak mau membantu matenya itu, hanya saja dirinya tidak mengerti dengan materi mahasiswa kedokteran.

Melihatnya saja membuat otak xukai panas, apalagi jika mengerjakannya, sejak dulu dirinya memang tidak menyukai pelajaran ipa dan antek-anteknya itu, terlalu rumit, xukai tidak suka sesuatu yang terlalu rumit.

Xukai memang menyukai matematika tapi tidak menyukai kimia, menurutnya matematika itu mudah sedang kimia itu membuatnya pusing.

Aneh memang.

Xukun merenggangkan tubuhnya, dirinya sudah menyelesaikan tugasnya, berbalik kebelakang, mendapi kodisi ranjang yang berantakan.

Sungguh pemandangan yang luar biasa, bantal berserakan dimana-mana, ada yang dibawah ada yang juga yang disudut kamar.

Belum lagi dengan gundukan selimut yang ada ditengah-tengah ranjang itu, xukun rasanya ingin menendangnya, pasti akan menghasilkan suara yang besar.

Xukun menatap datar xukai yang menyembulkan kepalanya dari gulungan selimut, ingin rasanya xukun mencakar wajah matenya itu, dirinya sudah merapihkannya tadi dan dengan santainya xukai mengacak-acaknya kembali.

Jika saja xukai bukan matenya, mungkin sudah dari dulu xukun menyntiknya dengan nitrogen cair dan menenggelamkannya ke sungai.

Xukun mendekat karah xukai, dengan santai menarik seprai membuat xukai yang ada didalamnya menggelinding jatuh kebawah.

Mengabaikan xukai yang menggerutuk kesal, xukun membereskan kekacauan yang dibuat xukai, memunguti bantal yang berserakan dilantai dan menyusunnya seperti sebelumnya.

Menyenderkan tubuhnya dikepala ranjang setelah selesai merapikannya, xukun menoleh, menatap xukai yang membuang muka darinya. Oh matenya itu sedang kesal rupanya.

Xukun tersenyum, matenya ini lucu sekali jika sedang kesal, berbeda dengan saat dia dalam mode biasa, matenya itu akan terlihat sangat tampan dengan raut muka datarnya itu.

"Xuxu~"

Xukai melirik xukun dari sudut matanya, omeganya itu menatap polos dirinya dengan binar disepasang matanya. Tapi tidak, xukai tidak akan terpengaruh!

Xukai mencoba mengabaikan xukun yang merangkak kearahnya itu, dirinya tidak akan mudah luluh, lihat saja.

Xukun naik kepangkuan matenya yang masih mencoba mengabaikannya itu, tersenyum gemas dengan tingkah xukai yang lucu menurutnya.

Tangannya melingkar dileher xukai, menatap polos matenya itu.

"Xuxu, kesal heum?"

Xukai tidak menjawab, sudah dibilang dirinya tidak akan mudah luluh, tapi kenapa begitu susah!

"Xuxu~" xukun menangkup muka xukai dengan tangannya, matanya berkaca-kaca menatap xukai yang menatapnya balik.

Xukai menghela nafas, dimana kameranya? Xukai mau menyerah saja. Percuma, dirinya tidak akan bisa marah kepada matenya ini.

Xukai memeluk xukun erat, mengecupi muka matenya gemas.

"Xuxu sudah gak kesal kok, jadi sekarang ayo tidur, ini sudah malam"

Xukun mengangguk setuju, membiarkan xukai mengubah posisi mereka menjadi tiduran dengan xukun dipelukannya.

TBC...

Not What It Seems || ZhanYiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang