...
Yibo melahap makan malamnya dengan tenang, mengabaikan tatapan memelas junkai kepadanya.
Dia tau junkai kenapa, tapi dirinya sedang ingin memberi pelajaran kepada adiknya itu. Lagipula sekali-kali gak apa-apa kan?
Yibo sebenarnya tidak marah dengan junkai, dirinya hanya kesal saja pada didinya itu.
Yuan yang melihatnya, hanya menahan senyum geli saja melihat muka memelas junkai itu. Sepertinya matenya itu mempunyai bakat untuk jadi gelandangan.
Mereka saat ini sedang berada di ruang makan, xiaozhan dan yang lain memutuskan untuk menginap.
Sebenarnya mereka bisa saja pulang tapi yuan meminta mereka untuk menginap saja, lagipula diluar sedang turun hujan.
Yuan tidak ingin mengambil resiko dengan membiarkan mereka pulang dalam keadaan seperti ini, yuan masih memiliki rasa kemanusiaan.
Makan malam berakhir dengan junkai yang berhasil mendapatkan maaf dari yibo, ya walaupun dengan oleh-oleh kepalanya yang sakit karena jambakan yibo.
Mereka berjalan kelantai dua mengikuti yibo yang berjalan duluan dengan zhan disebelahnya, omega itu sangat lengket pada alphanya rupanya.
Mereka berhenti didepan sebuah pintu berwarna hitam pekat dengan ukiran-ukiran berwarna merah pekat, sebuah pintu yang sangat berbeda dari pintu yang lain.
Sebuah ruangan luas yang didominasi dengan warna hitam dan merah menjadi pandangan pertama yang mereka lihat setelah pintu terbuka.
Sebuah ruangan dengan aura dominasi kuat, ruangan yang bahkan junkai tidak mau memasukinya, ruangan yang terlarang dimasuki oleh siapapun kecuali yibo dan daddy mereka.
"Hello everyone, welcome to the black room"
Suara wanita terdengar begitu mereka memasuki ruangan.
"Victoria"
"Yes, Ariel, how can I help you?"
"Please make sure no one enters or leaves the house without my permission"
"Okay Ariel"
Yibo mengangguk menganggapi VICTORIA, mata bulatnya menatap datar junkai yang hanya menunduk disebelah yuan, dia tau apa yang membuat junkai begitu enggan masuk kesini.
Yibo hanya ingin junkai melawan rasa takutnya itu. Hanya itu yang yibo inginkan.
Yibo menatap temen-temennya yang terlihat bingung, dia tersenyum kecil melihatnya.
Tangan lentiknya menekan sebuah tombol kecil yang berada dibawah meja didepannya, kaca transparan muncul menutup seluruh ruangan, memastikan tidak ada satupun cela diruangan itu.
Xiaozhan menatap yibo yang begitu berbeda sejak memasuki black room ini, selama hidupnya zhan belum pernah merasakan terintimidasi hanya dengan raut wajah saja.
Apalagi jika yang membuatnya merasa terintimidasi adalah seorang omega.
"Well, aku tau jika junkai dan yuan sudah mengaku pada kalian, jadi aku hanya ingin memberitahu semuanya pada kalian, dari hingga saat ini" yibo menatap mereka yang terlihat begitu serius mendengarkan setiap kata-kata darinya.
Yibo tersenyum, bibir mungilnya mulai menceritakan semuanya dengan lancar, raut wajahnya tidak berubah sama sekali.
Disaat semunya menyimak penjelasan yibo, junkai mengepalkan tangannya kuat, berusaha menepis kenangan pahit dirinya di ruangan ini.
Junkai ingin, ingin sekali berlari keluar dan menjauh dari ruangan ini, junkai memiliki kenangan pahit tentang ruanagan ini.
Kenangan yang akan junkai ingat sampai kapanpun, kenangan yang membuatnya paham untuk tidak pernah membantah larangan dari daddy mereka.
Kenangan yang membuat junkai ingin melindungi yibo dan matenya.
Sebuah ruangan dimana junkai melihat yibo yang terluka didepannya karna ulah kedua orang tua kandungnya.
Sebuah ruangan dimana junkai melihat daddynya membunuh kedua orang tua kandungnya.
Yang membuang dirinya.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Not What It Seems || ZhanYi
RomansaRemake!! Ini cerita asli milik @taekieah --Pair aslinya ChoiYeonjun × ChoiSoobin Mereka pikir Yibo itu hanya omega biasa seperti yang lain.