Manis

104 9 0
                                    

"Lo ngantuk ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo ngantuk ya?"

Febi mengerjab "hehe, gue ga biasa belajar serius"

Kali ini Febi dan Yoshi sedang ada di private study. Tempat yg biasa digunakan untuk belajar secara pribadi. Mereka memesan ini karena kemauan Yoshi.

Sementara Febi tak biasa memesan tempat seperti ini. Selain buang buang uang, Febi juga tidak punya waktu untuk serius. Bahkan jika di suruh memilih, dia lebih memilih pergi ke perpus bersama Jihoon atau ke taman untuk belajar sambil tiduran.

Huft, sungguh membosankan.

"Sebentar lagi ya? Nanti kita cari makan"

"Iya, gapapa"

...

"Sumpah!"

Jihoon hanya tergelak mendengar cerita yg terlontar dari mulut gadis disebelahnya ini.

"Kayanya kita ga cocok" gumamnya malas "padahal gue udah suka sama dia"

"Suka lo karena ganteng kan?"

"Iya! Dia itu kaya anime, unreal tau! Gemes, tapi gue ya suka yg terlalu serius"

"Itu nafsu, bego" toyornya.

"Mesum! Enggak tau!"

"Ga ngaku lagi"

"Ga ngaku lagi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nih"

"Kok dua? Tumben"

"Yg besar ga ada" grusunya.

"Idih, baik banget sih sayangnya aku"

"Najis, bego"

"Lo ma ga bisa di sayang, dasar Park Bihun"

"Lo ma ga bisa di sayang, dasar Park Bihun"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gila, caket banget"

Menurutnya, Jihoon itu berbeda.

Dia selalu punya ekspresi wajah yg berbeda beda. Walaupun dia terlihat tampan saat tersenyum, tapi Febi lebih menyukai sikap dingin yg dimiliki Jihoon.

Itu, sangat menyejukkan dan tidak membuatnya mabuk karena senyum manis yg dipunyai sahabatnya.

"Kenapa?" Mukanya berubah datar lagi.

"Lo jelek" pekiknya dibalas toyoran.

"Ngeselin lo"

"Besok jemput gue ya!"

"Ga! Lo kan lagi pdkt sama Yoshi"

"Ya udah gue berangkat sendiri aja!"

"Terserah!"

Friendzone, Park Jihoon (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang