Friendzone, Park Jihoon (End)

see you again

"Jihoon?"

Febi segera lari menuju tempat acara berlangsung.

Tepat saat acaranya selesai. Gadis itu datang dengan keringat yg bercucuran.

Melihat Haruto dan tengah bicara dihadapan Jihoon. Sangat tidak nyata.

"Gagal"

"Lo kuat kok" ucap Haruto dengan nada berat sambil menepuk pundak Jihoon.

"Lo jagain dia kan?"

"Iya, tadinya gue suruh dia kesini tapi ga bisa"

"Kenapa?"

"Sibuk katanya"

"Haruto"

Mereka berdua menoleh.

Febi mengusap dahinya yg basah.

"Feb? Katanya ga mau kesini?"

"Gue liat lo di layar jalan" ucap Febi asal.

"Apa kabar?"

Febi mengangguk, menimpal Jihoon "baik"

"Gue ke atas bentar" ucap Haruto lantas beranjak.

"Berapa tahun lo ilang dari pandangan gue?"

Jihoon tersenyum.

"Gue kangen sama lo, kenapa? Kok pucet?"

"Mungkin kecapekan habis manggung"

"Lo ga ada kangen sama gue?"

Jihoon tersenyum memberikan selembar foto ke Febi.

"Itu foto terakhir gue manggung"

"Terakhir?"

"Gue boleh peluk lo ga?"

Mata gadis itu berkaca saat menatap wajah pucat sahabatnya. Pelukan yg dia berikan cukup hangat, membuat pria itu tak kunjung melepaskan.

"Hoon"

"Maafin gue, gue pengecut" lirihnya.

"Hoon?" Febi mulai panik saat tubuh pria itu pelan pelan memberat.

"Jihoon?!"

"Park, Jihoon?! Haruto?! Tolongin gue!"

Haruto segera datang saat namanya terlontar cukup keras. Beberapa staff juga ikut membantu karena keributan itu.

"Jihoon? Kenapa sih?!" Serunya dengan derai air mata.

Febi menatap foto yg baru saja diberikan Jihoon. Lantas mengikuti para staff yg membawa Jihoon ke rumah sakit.

"Terakhir?"

...

"Boleh saya masuk?"

"Maaf, pasien harus ditangani oleh dokter. Sebaiknya kita tunggu sampai pasien membaik"

"Tapi, dia kenapa sus?"

"Maaf sebelumnya, kami harus memeriksa terlebih dahulu sebelum mengdiaknosis pasien. Saya permisi"

"Jihoon kenapa?"

Febi segera memeluk tubuh eomma.

"Sudah ada tindakan?"

"Udah om" ucap Febi menimpal Appanya Jihoon.

"Syukurlah"

"Hah? Anak om masuk rumah sakit loh"

"Iya, saya tau memang sudah sering seperti ini"

"Hah?!" Febi menatap sekeliling yg diam.

"Kamu belum tau?"