Give Me Hug

59 5 0
                                    

"Kenapa pake ga kebawa sih hp gue" rutuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa pake ga kebawa sih hp gue" rutuknya.

"Gue kira lo mati"

Febi sudah malas menoleh. Sepertinya dia datang di tempat yg salah. Harusnya dia pergi ketempat yg Jihoon tidak tahu.

"Udah berapa jam disini?"

"Ga tau"

"Pulang ya?"

Febi menggeleng lemah.

"Oke, aku minta maaf. Maaf kalo gue egois dan bentak lo kaya tadi siang. Tapi Feb, jujur gue ga tau lo kenapa. Kita bisa kan bicara baik baik?"

"Sorry kalo gue mudah tersinggung sama mereka" lirihnya.

Jihoon terdiam. Terkejut. Ini bukan sahabatnya, Febi. Tapi dia adalah kekasihnya sekarang.

"Gue ga suka lo peluk mereka"

Jihoon diam diam tersenyum. Bukannya itu pertanda jatuh cinta itu memang ada?

"Salah satu dari mereka nyium pipi lo kan?" Febi menoleh.

Jihoon lantas mendekat. Mengusap kedua pipi Febi yg dingin karena udara malam.

"Maaf ya?"

"Gue yg minta maaf, harusnya" lirih Febi.

"Maaf udah bentak, narik tangan, dan marah marah. Gue bisa kok jaga jarak sama mereka kalo lo mau"

Febi menggeleng. Tubuhnya tiba tiba melemas.

"Tuh kan, umat lagi. Ayo pulang aja"

 Ayo pulang aja"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

Sorry" lirihnya.

"Kita makan dulu ya?"

Febi menggeleng.

"Kalo lo mati kan ga lucu, Feb"

Febi tergelak dengan lemas, meletakkan dagunya pada pundak kanan Jihoon.

"Give me a hug, if i down anytime"

"Sure, lo bisa ke gue kapanpun lo mau buat minta pelukan itu. Gue juga bakal lakuin hal yg sama kaya lo, kalo lo bersedia"

Friendzone, Park Jihoon (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang