berantem lagi

64 7 0
                                    

"Akhirnya Park Jihoon debut!"

"Loh, bukannya dari lama ya? Dia udah jadi dancer lama kalik"

"Bukan itu maksud gue! Dia resmi gunain nama Jihoon sebagai nama panggungnya"

"Iya?!"

"Serius, gila ganteng banget tuh liat"

Seruan para gadis membuat Febi seketika melirik, antara bangga dan malas mendengarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seruan para gadis membuat Febi seketika melirik, antara bangga dan malas mendengarkan.

"Park Jihoon!!!"

"Park Jihoon!!"

"Park Jihoon!"

"Park Jihoon!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jihoon a!!!"

"Ne, annyeonghaseo Jihoon imnida"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ne, annyeonghaseo Jihoon imnida"

Kyaa...

"Terima kasih untuk semua yg sudah datang, makasih juga para fans yg sudah dukung saya sejauh ini. Jujur, tanpa kalian saya bukan apa apa"

...

Febi tersenyum melihat Jihoon yg baru saja turun dari panggung.

Namun senyum itu seketika luntur saat para penggemar wanita menyerbunya.

Sebenarnya Febi malas sekaligus kesal karena harus menunggu lama berdiri di ambang pintu.

Dia memutuskan masuk ke ruangan Jihoon yg tidak ada siapapun orang bisa masuk sembarangan, kecuali dia.

"Udah lama?"

Jihoon melepas jaket dan melemparnya kesembarang arah.

"Kok gitu mukanya?"

"Terus harus gimana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terus harus gimana?"

"Hah?"

"Ya bilang sama gue harus gimana mukanya?"

Jihoon terdiam. Mengambil ponsel karena ada beberapa staff datang untuk memberi makan siang dan hal lain yg memang harus di bereskan diruangan.

Dia hanya malas berdebat diantara beberapa atau banyak orang dengan Febi.

"Kenapa?" Tanyanya dingin.

Febi hanya diam bermain ponselnya.

"Ada apa?" Suaranya tiba tiba melembut.

Febi terdiam lagi.

"Bisa ga sih kalo ada apa apa jangan diem gitu? Bilang dong, Feb. Gue bukan cenayang yg bisa nebak kenapa tiba tiba lo dingin gitu"

"Lo bentak gue?"

"Bukan gitu"

"Terus?"

"Gue tanya"

"Itu cara lo tanya ke gue?"

Mereka sama sama diam dan menatap.

"Lo cemburu?"

"Enggak"

"Bilang aja, bilang kalo lo cemburu sama fans cewek gue. Gue juga bakal jaga jarak kalo itu yg lo mau"

"Siapa yg cemburu sama mereka sih?! Gue ga pernah ya sedikitpun mikir cemburu sama fans lo. Gue selalu terima apapun hal yg emang ada di pekerjaan lo. Sama kaya sebelumnya, gue mana ada sih ngelarang pekerjaan lo, Hoon?"

"..."

"Lo pernah bilang sama gue, itu bagian dari profesional"

"Terus kenapa lo diemin gue?"

"Gue cuma ga suka cara lo ngomong ke gue tadi"

"Bohong, sebelum gue ngomong, lo udah diemin gue duluan"

"..."

"Lo mau makin ribut? Lo nantangin gue?"

"Apaan sih!"

"Bilang ga!" Jihoon memegang erat tangan Febi.

"Sakit, bego"

"Apa sih ribut ribut?"

"Lo ngapain disini sih?!" Bentak Jihoon saat Hyunsuk tiba tiba masuk.

"Kalian bisa pelan ga? Suara kalian kedengeran sampe bilik sebelah, bego"

Febi melepas paksa tangannya, lantas menerobos keluar meninggalkan ponselnya yg tergeletak di meja.

Friendzone, Park Jihoon (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang