Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Putus?"
"Sorry"
"Kenapa? Ada apa?" Lirih Febi berusaha menahan air matanya.
"Kita terlalu toxic"
"Hah? Toxic apa sih? Lo makin hari makin ga jelas tau ga?"
"Kita, putus" ucapnya tegas.
Mereka saling tatap.
"Asli, lo gila!"
"..."
"Lo jahat banget sih"
"Bilang sama gue, ada apa? Bokap lo nyuruh lo selesai dari dance itu? Atau apa? Bilang sama gue, Hoon. Kenapa lo tiba tiba mutusin gue?!" Seru Febi dengan tangis.
"Kita lebih cocok sahabatan, kaya dulu"
"Bullshit, lo berubah"
"Berubah gimana sih?"
"Lo berubah! Jadi sosok Jihoon yg ga gue kenal lagi"
Febi beranjak. Lari meninggalkan Jihoon sendirian.
"Kok nangis?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"To?"
"Kenapa lo?"
Febi menggeleng.
Haruto mendekat dan memeluk Febi dengan hangat.
"Cerita sama gue"
Febi menggeleng lagi.
"Lo satu grup sama Jihoon kan? Gue liat di post terakhirnya ada lo disana" seraknya.
Haruto mengangguk ragu.
"Dia lagi deket sama cewek ya? Atau yg nge mc waktu itu?"
"Kenapa?"
"..."
"Kalian pacaran?"
"Dia mutusin gue, Jihoon berubah setelah grup kalian naik di kalangan para fans"
"Dia ga ada bilang sesuatu?"
"Hubungan kita terlalu toxic kata dia"
Haruto terdiam.
"Dia mutusin gue karena cewek lain ya, To?"
"Bukannya kalian sahabatan? Kenapa pake acara pacaran segala? Itu yg bikin kalian berdua berubah dan saling kehilangan satu sama lain"
"Harusnya gue ga terima dia sejak awal" tangis Febi.
"Feb,"
"Gue kehilangan Jihoon, To"
"Feb?"
"Gue terluka sama ekspektasi gue sendiri"
Hiks
"Berhenti nyalahin diri sendiri"
"Sejak awal harusnya gue tau hubungan ini terlalu complicated!"
