hal terbaik

67 4 0
                                    

"To"

"Hm?"

"Jihoon adalah hal terbaik yg pernah gue miliki"

"Lo kangen?"

"Harusnya gue ada disamping dia ya? Saat dia kaya gini?"

"Iya"

"Tapi rasanya terlalu sakit kalo liat dia sekarang"

"Gue anter ya? Gue temenin sampe pulang"

"Lo kenapa sih, To? Lo berubah"

Mereka hanya saling pandang.

Mereka hanya saling pandang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sorry"

"Kenapa? Kenapa sorry sorry segala"

"Kita ketemu Jihoon dulu ya?"

...

Febi menitihkan air mata lebih deras dari biasanya. Rasanya cukup sakit melihat Jihoon terkapar lemas di ranjang rumah sakit.

"Bagaimana kondisinya, dok?"

Dokter menggeleng lemah.

Gadis itu hanya terdiam dengan tangisannya. Sementara ayahnya Jihoon memilih masuk ke ruangan.

"To"

Tidak ada jawaban apapun dari Haruto, kecuali pelukan hangat, dan lembut yg pria itu hadirkan sekarang.

"Setelah sekian lama, akhirnya ada orang yg bener bener buat gue patah"

"Maafin gue"

Febi menggeleng "harusnya gue ga biarin dia pergi! Dia bilang foto itu juga yg terakhir, To"

Hiks

"Kenapa rasanya sakit? Sesek rasanya liat dia sekarat kaya gini"

"Feb,"

"Kalo masih ada kesempatan buat Tuhan kasih hidup ke Jihoon. Gue ga bakal sia siain waktu gue buat dia. Gue bakal larang kalo dia minta pergi"

"Bisa denger dulu ga?"

"To..."

"Gue tau lo patah hati, gue tau patah hati terbesar disaat lo kehilangan seseorang untuk selamanya"

"To..."

"Gue ngerti, tapi sampe kapan lo bakal gini?"

"Gue ga tau"

Friendzone, Park Jihoon (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang