SEMBILAN BELAS

1.5K 120 0
                                    


SELAMAT MEMBACA><

°°°°°

"Bu Dinda, Yah," jawab Zea.

"Ya sudah, sekarang kamu masuk kelas dan tetap ikut ujian. Adriel kembali ke sekolahmu, tetap ikuti ujianmu walaupun telat. Biarkan Bu Dinda nanti ayah yang urus," terang Damar.

"Siap Yah!" ucap mereka berdua.

•••

"Kamu ini kenapa bisa telat?" tanya seorang security di SMA Antariksa kepada salah seorang murid laki-laki yang berada di luar gerbang.

Sedangkan yang ditanyai hanya bungkam. Menurutnya, jika seseorang terlambat memasuki area sekolah itu berarti sedang ada urusan yang mendesak. Apa security nya itu tidak paham dengan hal semacam itu? Huh, payah!

"Langsung bukain gerbangnya aja, bisa nggak Pak?" tanyanya dengan nada datarnya.

"Dasar bocah gendheng! Ditanya malah nanya balik," kata security sambil membuka pintu gerbang sekolah.

Setelah pintu gerbang terbuka sempurna, Adriel menuntun motornya memasuki area parkir sekolah. Tak lupa mengucap terimakasih kepada security karena sudah berbaik hati membukakan pintu gerbang untuknya meskipun sempat membuatnya jengah menghadapi beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh security itu.

•••

Setelah beberapa pekan yang lalu Adriel memasrahkan penyelidikan masalah Zea kepada Bian, satu persatu misteri pun terpecahkan. Seperti pada saat di basecamp kemarin, Bian memberitahunya satu kenyataan bahwa Bu Dinda adalah bibi dari Sherly. So, sudah jelas jika mereka berdua bekerjasama untuk menghancurkan Zea. Entahlah apa motif mereka melakukan hal itu.

Adriel cukup lega karena Zea sudah cukup aman dan keadaannya tidak terlalu terancam seperti saat masih ada Sherly dan Bu Dinda di SMA Cahaya. Kedua wanita dengan otak busuk tersebut telah resmi dikeluarkan secara paksa dari SMA Cahaya.

Untuk hal itu, Zea hanya cukup diam tanpa memikirkan masalah tersebut. Adriel memintanya agar terima beres saja dengan hal itu dan Zea pun menurut saja.

Sekarang kedua pasutri muda tersebut sedang berbincang di kamar mereka. Tak tahu apa yang dibahas, yang jelas semakin hari hubungan mereka semakin dekat pula bak direkatkan dengan lem terkuat di bumi.

Saat Zea sedang asik berbicara, tiba-tiba Adriel yang sudah meletakkan handphone di dekatnya pun memberi isyarat kepada Zea agar menoleh ke arah handphone-nya.

Adriel memang sangat iseng. Ia sudah sengaja membuka fitur kamera di handphone miliknya, jadi saat Zea menengok ke layarnya seketika tertangkap siluet kepalanya bersama Adriel.

"Tinggal bilang 'ayo foto' aja susah banget, huu!" cibir Zea merasa kesal karena suaminya itu menangkap foto tanpa memberi aba-aba terlebih dahulu membuatnya tak sempat bersiap akan hal itu.

Adriel tak memedulikan cibiran tersebut, ia tetap fokus pada foto tadi dan langsung mengunggahnya ke akun sosmed-nya.

Adriel tak memedulikan cibiran tersebut, ia tetap fokus pada foto tadi dan langsung mengunggahnya ke akun sosmed-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zea's JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang