DUA PULUH TUJUH

962 108 413
                                    

SELAMAT MEMBACA

°°°°°

"Dulu, setelah Sherly di DO dari sekolah dan saya dipecat, kami hanya menganggur di rumah, Ze. Saya bingung kesana-kemari mencari pekerjaan tapi tetap saja sulit untuk mendapatkannya. Apalagi posisinya saya memiliki anak bayi yang membutuhkan asupan gizi yang cukup, sedangkan suami saya juga baru saja dipecat dari pekerjaannya karena penggelapan uang. Saya benar-benar down disaat itu juga, Ze. Sherly mencoba membantu mencari pekerjaan agar membangkitkan ekonomi kami pada saat itu, dan akhirnya ia dapat. Ketika itu, saya tidak tau apa pekerjaannya, yang saya tau hanya setiap pulang bekerja ia selalu membawa uang banyak dan pulangnya pun larut malam nyaris pagi hari. Singkat cerita, ternyata ia bekerja sebagai kupu-kupu malam dan parahnya lagi ia berselingkuh dengan suami saya sendiri."

"Astaghfirullah... Ibu yang sabar yaa, Allah pasti punya rencana terbaik dibalik semua ini Bu,"

"Iya, Ze. Sekali lagi ibu ucapin makasih ya karena kamu mau bantu kami semua yang tinggal di sini, semoga Allah membalas kebaikan kamu dengan berlipat-lipat ya, Ze. Ibu gak bisa bales apa-apa kecuali do'a buat kamu, Ze."

"Masyaallah Bu, Zea juga makasih banget udah dido'ain sama ibu. Zea bakal sering-sering kesini deh, Bu. Soalnya Zea suka banget main sama Sifa Bu, hehehe. Yaudah Bu, Zea pamit dulu ya,"

"Oh iya, Ze. Makasih ya, hati-hati di jalan,"

"Iya Bu, Assalamu'alaikum...."

"Wa'alaikumussalam, Ze."

Setelah meninggalkan kediaman Bu Diana, Zea melanjutkan perjalanannya menuju tempat di mana suaminya bekerja.

Sesampainya di kantor, Zea langsung melangkah ke meja resepsionis yang sudah terdapat seorang karyawan wanita berpakaian formal di sana.

"Selamat datang di kantor kami. Ada yang bisa saya bantu?" tanya karyawan itu sopan kepada Zea.

Zea pun mengulum senyumnya.

"Ruangan Adriel di mana ya, Mbak?" tanya Zea to the point.

"Pak Adriel sedang meeting. Apakah sudah membuat janji dengan beliau?"

"Belum, Mbak. Yaudah saya tunggu di sana aja,"

Karyawan wanita tersebut hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Ia sama sekali tidak mengetahui bahwa yang sedang bicara dengannya tadi adalah istri dari seorang Adriel.

Zea memang sengaja tidak mengenalkan dirinya pada karyawan tadi, baginya hal itu tak perlu.

Sambil menunggu meeting Adriel selesai, Zea memainkan ponselnya. Jarinya berselancar di layar ponselnya. Bosan membuka sosmed, akhirnya ia mengetikkan pesan pada suaminya.

Husband😾
Online.

Terpantau sangat sibuk.
Kapan selesai meeting nya?
Lamaa bngt, gue nungguin.
Capeeee.
Knp tdk kunjung ceklis biru?

Setelah menghujani pesan kepada suaminya, ia terkejut karena tiba-tiba saja Adriel membaca chatnya. Cepet banget, batinnya.

Husband😾
Online.

Knp lo? Kgn?

Menurut anda?

Ga.

Samperin sini dong,
Gue gatau ruangan lo.

Zea's JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang