Zero Zero

1.1K 59 5
                                    

"Teng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Teng.. Teng... Teng.." Bunyi lonceng sekolah pertanda memasuki jam istirahat.

Seorang lelaki tinggi jangkung pemilik lesung pipi masih sibuk bergelut dengan laptop untuk kegiatan sekolahnya. Lelaki itu menghela nafas dalam. "Selesai juga. Haruskah aku ke bawah tempat hueningie, ya. Hueningie udah makan pa belum ya" Gumam lelaki jangkung yg bernama Jung Soobin.

Soobin segera membereskan buku buku yg berserakan di atas meja, tiba-tiba tak sengaja soobin menjatuhkan beberapa foto yg terselip di buku diary. Soobin melihat sendu foto foto itu terlebih foto seorang wanita yg mengandung besar dan menggandeng anak berumur dua tahun yang tersenyum ke arah kamera. "Eomma??" Panggil nya lirih.

Lalu soobin juga menatap foto eomma yg cantik yg sedang menggandeng anak enam tahun dan delapan tahun. Saat melihat foto itu tak terasa bulir bulir air asin jatuh dari matanya menjatuhi foto tersebut. Soobin buru buru menghapus air matanya yg jatuh ke foto itu takut fotonya akan rusak. Dan foto terakhir yg ditangan soobin membawa ke perasaan campur aduk. Soobin menggenggam foto terakhir itu erat erat.

(Jung Haein Dan Kim Jisoo)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Jung Haein Dan Kim Jisoo)

Soobin menangis dalam diam, mengingat masa lalu membuat sedih dan terluka. Ia masih memandangi tiga foto yg sudah di makan usia itu. Tangan soobin mengusap lembut wanita yg berada di foto itu yg tak lain adalah eomma nya.
"Eomma, soobin harap eomma bahagia sekarang" Gumamnya lirih.

"Kriet.... " Suara pintu terbuka.

Soobin buru buru menghapus jejak air matanya lalu menyimpan kembali fotonya ke dalam diary lagi dan memasukkan ke dalam tasnya. Ia tak ingin Jung Hueningkai, adeknya ikut sedih karenanya. Soobin menoleh ke arah pintu, namun ia terkejut karena yg datang bukanlah adeknya.

Soobin tersenyum ke arah seseorang yg masih berdiri di depan pintu.

"Soobin ah, apa kamu menangis lagi?" Tanya seseorang itu dengan nada marah yg dibuat buat.

Soobin menggeleng. Senyuman di bibirnya masih terpatri di wajah lelaki itu. "Karina..." Panggil soobin pelan.

Seseorang yg di panggil karina itu mendekat ke arah soobin yg berdiri dari kursinya. Karina langsung berdiri di depan soobin. Ia menatap garang soobin. "Bohong.." Ucapnya singkat.

HYUNG (SooKai) 💧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang