Soobin dan huening telah pergi dari makam eomma nya. Di sepanjang jalan, tiada yg membuka suara hingga akhirnya huening pun bosan sendiri.
"Hyung!!" Panggil huening.
"Iya, huening" Jawab soobin singkat tanpa mengalihkan pandangannya ke jalan.
"Hyung, nggak papa kan?" Tanya huening lagi.
Kali ini soobin menoleh ke adeknya. Ia mensejajarkan jalan mereka. "Tidak apa apa, hueningie.. Apa kamu mengkhawatirkan Hyung ya?" Tanya soobin.
Huening mengangguk pelan. "Iya, huening takut Hyung mikir yg aneh aneh.."
Soobin tersenyum tipis. "Hyung hanya memikirkan bagaimana cara kita bisa hidup berdua saja.."
Huening langsung menoleh ke Hyung nya. "Hyung, berapa kali huening bilang ke Hyung sih.. Huening nggak apa apa.. Aku baik baik aja, Hyung.." Ucap huening penuh penekanan.
Soobin menekan amarahnya. "Huening ah, tapi sampai kapan kamu akan baik baik aja.. Sampai kapan kita akan pura pura terlihat baik baik saja, hah? Hyung tahu kalo kamu sering nangis di kamar mandi kan? Hyung tahu kalo kamu pura pura bahagia kan? Hyung tahu huening" Kata soobin sambil berteriak.
Huening yg mendengar nya tersentak. Air matanya tergenang walau tak sampai tumpah. "Tapi Hyung, huening juga pengen Hyung tak perlu memikirkan semua nya.. Jangan bebani diri Hyung sendiri, ya.. Huening tak ingin kehilangan, Hyung.." Jawab huening. Ia meraih tangan hyungnya.
Soobin merasa bersalah karena emosi nya terlepaskan namun ia merasa lega. Soobin memaksakan senyuman di bibirnya. "Baiklah, hueningie. Hyung akan menjaga diri Hyung dengan baik.."
Huening mengangguk. Ia bersyukur air matanya tak jadi jatuh. "Apapun yg terjadi di masa depan, jika kita lalui berdua pasti akan terasa mudah.. Iya kan?"
Soobin mendekat ke huening lalu merangkul nya. "Iya, hueningie.."
Mereka berjalan gontai ke stasiun kereta api. Mereka akan kembali ke Seoul lagi.
Kereta api di penuhi orang orang yg hendak ke kota."Hueningie disini" Panggil soobin yg melihat huening yg kehilangan Hyung nya.
Hueningie menghampiri hyungnya. "Hyung, huening kok ditinggalin aja sih."
Soobin menusuk pipi huening. "Kamu tuh kalo lagi di keramaian berusaha lah untuk fokus.. Sering banget kamu tuh ketinggalan deh.." Omel soobin.
Huening cemberut. Ia memilih duduk di sudut. Dan disampingnya barulah soobin duduk. "Hyung??" Panggil huening lagi.
"Hmm?"
"Hyung, huening ngantuk"
Soobin menoleh ke adeknya. Lalu menepuk bahunya supaya huening menggunakan bahunya untuk bersandar. Huening paham langsung menyandarkan kepalanya.
"Gomawo, Hyung.."
KAMU SEDANG MEMBACA
HYUNG (SooKai) 💧
RomanceBercerita tentang dua kakak beradik yg kehilangan ibunya di usia yg masih kecil dan memiliki ayah yg selalu memukul dan mengutuk anaknya.. Seorang kakak yg dipaksa tegar dalam menghadapi pahitnya kehidupan dan menjaga adeknya dari perilaku buruk ay...