Menuntut Keadilan

179 31 2
                                    

Matahari bersinar kembali melaksanakan tugasnya untuk menyinari dunia namun bagi soobin dunia seakan berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari bersinar kembali melaksanakan tugasnya untuk menyinari dunia namun bagi soobin dunia seakan berhenti. Ia masih memandangi wajah lelap adeknya. Masker oksigenpun masih setia bertengger di wajahnya menghalangi soobin untuk melihat keseluruhan wajah adeknya. Soobin membawa tangan hueningkai yg terbebas infus ke wajahnya. Ia mengeluskan tangan itu ke pipinya berharap ada respon sedikit saja dari adeknya itu.

"Hueningie.. Bergeraklah sedikit saja, hmm.. Ini udah hari kedua, aga.. Bangunlah sebentar saja.. Hyung sangat merindukanmu.." Ucap soobin sendiri lagi.

Dan hueningkai tak bergeming sama sekali. Ia benar benar diam. Hanya suara mesin ekg yg mengisi ruangan itu.

Soobin menatap lama kembali wajah hueningkai yg menutup mata hingga dokter jeon jungkook masuk kedalam ruangan ICU itu. Soobin segera meletakkan tangan adeknya baik baik dan berdiri menyambut dokter jeon jungkook.

"Hyung, bagaimanan adek saya? Apa ada kemajuan, Hyung?" Tanya soobin tak sabar lagi.

Jeon jungkook yg masih dengan senyuman ramahnya mengangguk. "Hueningkai telah melewati masa kritis dan ia telah dalam kondisi stabil.. Sekarang kita hanya menunggu dia bangun aja lagi, soobin ah.."

"Maksud hyung? Adek saya belum tahu kapan bangunnya, gitu?"Tanya soobin sekali lagi.

Jungkook tersenyum simpul. "Baiklah, soobin.. Saya akan memindahkan adek kamu ke ruangan yg telah dipesan ya.. Oh ya, kamu nggak sekolah sekarang?"

"Sekarang hari minggu, hyung.." Jawab soobin datar. Tatapannya masih tak lepas dari hueningkai.

Jungkook tertawa hambar. "Hahaha.. Hyung lupa.. Maklum faktor umur.." Saut jungkook tertawa garing namun tak ada tanggapan dari soobin.

Jungkook mengerucutkan bibirnya. "Susah sekali mengubah suasana hatinya.."gerutunya sendiri. "Soobin ah, kamu keluarlah dulu dan temui hyung lagi di lantai dua ruangan VIP.. Disana sudah tertulis nama Jung Hueningkai.." Tambahnya lagi.

Soobin mengelus rambut hueningkai terlebih dahulu. "Ne, hyung.. Tolong jaga adekku baik baik hyung.."

"Iya, soobin ah.. Jangan khawatir lagi.. Aku akan menjaganya layaknya adekku sendiri ..." Saut jungkook sembari mendorong soobin keluar dari ruangan ICU tersebut.

Soobin telah diluar ruangan itu. Ia bersandar sebentar di daun pintu. Soobin menghela nafas berusaha untuk baik baik saja hingga matanya menangkap tiga orang yg berjalan ke arahnya. Soobin memaksakan senyuman di wajahnya.

"Kenapa pagi pagi sekali kesini?" Tanya soobin dengan suaranya yg serak.

Taehyun bukan menjawab pertanyaan soobin. Ia langsung menerjang soobin dan memeluknya. "Mianhe, hyung.. Maafkan gua, hyung.. Gua seharusnya nemenin kai bukan malah main ama teman gua yg lain.. Ini semua salah gua hyung.." Isak taehyun di bahu soobin.

HYUNG (SooKai) 💧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang