Koma

296 31 7
                                    

"Beomgyu.." Panggil soobin dengan suara bergetar.

Beomgyu segera menoleh ke soobin. Terlihat wajah khawatir bercampur shock diwajahnya. Beomgyu menyentuh lengan soobin. "Waeyo? Apa terjadi sesuatu.."

"Hueningie... Suara hueningie tidak ada.." Jawab soobin sembari menatap beomgyu.

Beomgyu mengernyitkan dahinya. "Maksudnya apa?"

Soobin meremas bahu beomgyu. "Pasti terjadi sesuatu pada adekku.." Ucap soobin.

Soobin segera berlari sekuat tenaganya. Ia melafazkan banyak doa agar firasatnya tidak benar. Begitu juga dengan beomgyu yg juga ikut lari mengikuti soobin walaupun ia tidak mengerti apa yg terjadi namun tetap saja ia ikut khawatir.

Tak butuh waktu lama, soobin dan beomgyu telah sampai di depan gerbang sekolah. Soobin melihat ke sekitar dan matanya langsung tertuju ke bangku taman di samping sudut sekolahnya.

Deg.

Jantung soobin seketika berhenti berdetak. Matanya membulat melihat adek satu satunya tergeletak di bangku taman dengan bajunya penuh dengan darah.

"HUENINGKAI...."teriak soobin menggeman.

Soobin kembali lari lagi. Setelah sampai di depan hueningkai yg menutup matanya. Soobin segera merangkul hueningkai. " Hueningie... Hueningie... Hyung disini... Aga, buka matanya sayang.." Ucap soobin sembari menyentuh pipi hueningkai yg biru biru.

Namun tak ada jawaban dari hueningkai.

Soobin menangis tersedu sedu melihat keadaan adeknya yg menggenaskan. Soobin memeluk erat tubuh hueningkai erat. "Hueningie... Hueningie.."

Beomgyu pun tak kalah shock nya melihat keadaan hueningkai. Ia segera berlutut di hadapan soobin. Ia segera menyentuh pergelangan tangan hueningkai. "Hueningie akan baik baik saja soobin ah... Kita harus membawanya ke rumah sakit sekarang.." Ucap beomgyu menyadarkan soobin yg menangis terisak isak sembari menatap wajah hueningkai.

Soobin segera menoleh ke beomgyu. "Iya, beomgyu ya... Tolong telfon ambulance... Sekarang... Aku mohon.."

"Baiklah, tunggu sebentar disini... Gua akan mencari pertolongan.." Ucap beomgyu lalu ia menjauh.

Soobin masih menangis. Ia menyentuh pelan dahi hueningkai yg berdarah serta pipinya yg lebam lebam. "Apa yg terjadi pada adekku? Siapa yg tega melukai adekku sampai seperti ini?" Ucapnya sembari memeluk hueningkai.

Soobin juga mengelus rambut hueningkai. "Maafkan Hyung, hueningie.. Hyung akan mencari pelaku yg melukai kamu.." Ucap soobin menahan amarahnya.

"Soobin ah.." Teriak beomgyu dari kejauhan.

Soobin segera melihat kearah beomgyu. Disana ada beberapa orang yg berlari kearahnya.

"Tolong selamatkan adek saya.. Jebal juseyo.." Teriak soobin penuh air mata.

🌻🌻🌻

"Taehyun...!!!" Panggil sunghoon yg tak berada jauh dari taehyun yg sedang karakoean.

"Apa?" Balas taehyun yg masih bernyanyi.

"Hyung lu nelfon nih.. Udah beberapa kali.." Teriak sunghoon lagi.

Taehyun segera meletakkan mic nya ke sembarang tempat. Ia setengah berlari menghampiri sunghoon lalu menerimanya.

"Ne, beomgyu Hyung.." Jawab taehyun dengan suara yg ditinggikan karena bising.

HYUNG (SooKai) 💧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang