IV

2.1K 164 13
                                    

Wanita cantik itu melangkah ke area private room yang ada di restoran itu, ia sibuk mencari ruangan nomor 3. Tak butuh waktu lama Doyoung menemukan angka 3 yang berada di sudut restoran itu. Ia hendak segera masuk namun langkahnya terhenti setelah melihat Jaehyun yang saat ini sedang bercumbu dengan wanita lain. Ia memastikan lagi nomor ruangan yang dimaksud, sayangnya angka 3 benar tertempel di pintu kaca itu.

Badannya bergetar, matanya mulai basah dengan kedua tangan yang menutup mulutnya. Hatinya begitu hancur. Perasaan yang ia simpan selama ini lagi-lagi harus pupus tak berbalas. Ia tidak menyangka cinta pertamanya mampu menyakitinya begitu hebat. Air mata wanita itu membasahi pipinya.

Johnny yang dari jauh mengamati Doyoung kini merasa khawatir. Ia mendekati wanita itu dari belakang, netranya mengikuti arah pandang Doyoung. Johnny begitu terkejut melihat apa yang baru saja ia lihat. Tangan Johnny segera menutup kedua mata Doyoung yang basah itu. Ia membalikan tubuh wanita itu dan memeluknya. Johnny menarik tubuh Doyoung menjauh dari tempat itu. Mereka berdua keluar lewat pintu samping agar tidak ada.

Johnny masih menggenggam tangan Doyoung. Mereka berdua masuk ke dalam mobil.

"Gwenchana?" tanya Johnny memastikan keadaan Doyoung.

Doyoung hanya mengangguk. Tentu Doyoung tidak merasa baik-baik saja setelah apa yang baru saja terjadi. Mereka berdua pergi dari tempat itu. Johnny mengemudikan mobilnya ke arah Sungai Han.

"kita akan kemana sajang-nim?" tanya Doyoung setelah ia bisa menguasai diri sendiri.

"kita akan minum di tempat lain." Ucap Johnny.

Tak lupa Johnny mampir ke mini market untuk membeli beberapa kaleng alkohol dan kacang. Mobilnya kini sudah terparkir rapi di sebuah taman pinggir sungai Han. Johnny mengambil kain tikar di bagasi, sebenarnya ia akan menggunakan tikar itu besok untuk berjemur sebelum kembali ke Chicago. Untunglah mereka masih mendapatkan tempat. Suasananya begitu ramai dipenuhi remaja yang juga menghabiskan waktu di malam akhir pekan.

 Suasananya begitu ramai dipenuhi remaja yang juga menghabiskan waktu di malam akhir pekan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Minumlah jika itu bisa membuatmu lebih baik." Ucap Johnny setelah duduk di tikar kain itu.

Doyoung mengambil satu kaleng soju dan meminumnya. Johnny membuka bungkus kacang dan memakannya.

"Padahal dia cinta pertamaku." racau Doyoung yang mulai mabuk. Air matanya kembali membasahi pipi.

"apa kau mengenal wanita itu?" tanya Johnny penasaran.

"Tentu saja, dia Rose. Pacarnya waktu kuliah dulu. Bagaimana mungkin mereka bertemu? padahal aku cuma berjarak 30 menit." Doyoung merengek kepada Johnny.

"Bukankah lebih baik kau mengetahuinya sekarang daripada nanti jika kau sudah memiliki ikatan dengannya?" Johnny berusaha menghibur Doyoung.

"Majjayoo, geunde nae maeumi neomu apayoo." Doyoung terisak.

Johnny tahu betul bagaimana dikhianati oleh orang yang dicintai. Johnny awalnya hanya berniat menggagalkan pertemuan mereka, namun ia tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Tentu itu bukan salah Johnny, karena mereka berdua juga sudah merencanakan untuk tetap bertemu.

NEW HOME || JOHNDO (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang