Jam 1 siang, Doyoung pergi ke cafe di depan kantornya. Seperti biasa ia memesan es americano. Kali ini ia juga memesan croissant dan memakannya di sudut cafe. Ia duduk menghadap ke jendela kaca, jemarinya sibuk dengan ponselnya. Ia hendak menelpon Jaehyun untuk membatalkan pertemuan kali ini.
"Oppa?" Ucap Doyoung setelah telponnya di angkat.
"neomu mianhaeyo, sepertinya malam ini aku tidak bisa menemuimu. Ada hwesik di kantorku nanti." Jelas Doyoung.
"Jinjja? aku akan kirim alamat restonya nanti. Gomawoo oppa."
Jaehyun akan bertemu di restoran yang sama dengan Doyoung. Mereka berdua bermaksud untuk memesan ruang VIP.
Johnny yang hendak membayar kopi yang ia pesan di kasir tidak sengaja mendengar percakapan Doyoung. Lagi-lagi Doyoung tidak menyadari keberadaan Johnny. Suasana cafe itu memang sangatlah padat karena memasuki jam makan siang.
...
Waktu menunjukkan pukul setengah 7 malam. Doyoung bergegas membereskan pekerjaannya. Ia harus mengembalikan jas yang kemarin ia tumpahi kopi.
"Kalian bisa berkumpul di lobby, saya ada urusan sebentar." pamit Doyoung kepada bawahannya.
Doyoung berjalan menuju lift dengan membawa papperbag berwarna hitam. Ia menekan tombol berangka 7 setelah memasuki lift. Tak butuh waktu lama untuk Doyoung sampai di lantai 7. Ia segera menanyakan keberadaan Johnny kepada sekretarisnya.
"Apakah Sajang-nim masih berada di ruangan?" Tanya Doyoung.
"Nee, apakah anda sudah membuat janji?" Sekretaris itu berbalik bertanya.
"Belum. Tapi tolong sampaikan bahwa saya ingin bertemu dengannya sebentar." Pinta Doyoung.
Sekretaris itu memencet tombol telepon yang terhubung dengan telepon Johnny.
"Sajang-nim. Kim Doyoung dari divisi keuangan ingin bertemu."
"ahh tolong suruh dia masuk. Dan juga kamu bisa berkumpul di lobby sekarang. Sampaikan pada Kun dan Jungwoo bahwa saya akan segera menyusul." Jawab Johnny.
"Nee. Baik sajang-nim." Sekretaris itu menutup teleponnya.
"Anda boleh masuk." Jawab Sekretaris itu singkat.
"Terimakasih." ucap Doyoung.
ucapan itu tidak mendapatkan balasan. Sekretaris itu sibuk mengemasi barang-barangnya. Tentu ia hendak turun ke lobby. Sementara Doyoung melangkah ke arah pintu ruangan Johnny berada.
Doyoung masuk ke ruangan itu setelah Johnny menyuruhnya masuk.
"Sajang-nim, ini jas yang kemarin saya tumpahi kopi. Sudah saya cuci. Jeoseonghamnida sajang-nim, saya benar-benar tidak sengaja kemarin." Ucap Doyoung.
Doyoung bahkan tidak berani menatap Johnny. Johnny melangkah ke arah Doyoung, ia meraih tas itu dan mengambil jasnya dan langsung mengenakannya tepat di depan Doyoung. Doyoung mendongakkan kepalanya, mata mereka bertemu. Johnny memberikan senyuman hangat yang sama persis seperti di lift kemarin.
"It's okay, thank you. Duduklah dulu. Kita akan turun bersama." Ucap Johnny yang kembali ke meja kerjanya.
Doyoung duduk di sofa yang letaknya berseberangan dengan meja kerja Johnny. Ia kembali mengatur detak jantungnya.
"Apakah sajang-nim butuh bantuan?" Tanya Doyoung.
Doyoung bangkit mendekati meja Johnny. Ia berinsiatif karena melihat Johnny kewalahan dengan berkas-berkas yang masih berantakan di meja kerjanya.
"aaah yeah, thank you. Tolong kembalikan dokumen ini di rak itu. Urutkan sesuai bulannya." perintah Johnny.
Doyoung kini sedang menata berkas di depan rak yang berada di sudut ruangan itu. Johnny baru saja menyadari pakaian yang Doyoung pakai. Rok span dengan belahan sampai paha sangat serasi dengan kemeja hitamnya. Johnny mengerti bagaimana Doyoung berusaha merias diri untuk pertemuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW HOME || JOHNDO (GS)
FanfictionTentang perjalanan Johnny yang mencari ibu sambung untuk anaknya. #1 johndo 25/07/2022 #1 nctship 02/08/2022 #1 johnny 15/08/2022 #1 johndo 26/12/2022