Sementara Johnny merasa gusar, jarak tubuh mereka sangat dekat bahkan kulitnya saling bersentuhan. Mau bagaimanapun, Johnny adalah lelaki normal. Tubuhnya akan sensitif jika bersentuhan dengan lawan jenis terlebih dengan Doyoung. Doyoung memiringkan tubuhnya bermaksud memberikan ruang untuk Johnny agar bisa merebahkan diri dengan nyaman.
"Doyoung~aaa apakah Haechan sudah tidur?" Johnny berbisik dari belakang.
"Sepertinya sudah. Kau mau kemana?" tanya Doyoung setelah melihat Johnny beranjak dari kasurnya.
"Saya akan tidur di kamarmu saja." jawab Johnny.
"Apakah disini terlalu sempit?"
"Tidak, hanya-"
"Disini saja. Haechan akan menangis mencarimu jika ia terbangun nanti John."
Ucapan Doyoung memanglah benar. Akan sangat melelahkan jika Haechan menangis di tengah malam hanya karena mencari ayahnya.
"Apa kau tidak apa-apa?"
Doyoung menganggukkan kepalanya. Ia kembali memiringkan tubuhnya dan memeluk Haechan yang sudah tertidur. Johnny kembali naik ke ranjangnya dan kembali tidur.
"Seperti inikah rasanya memilik anak dan suami? Mengapa terasa sangat damai?" batin Doyoung.
Tentu dirinya merasa gugup tidur dengan ayah dan anak itu. Namun Doyoung sangat mampu menyembunyikan perasaan gugupnya.
"pluk" tangan Johnny memeluk perut Doyoung dari belakang. Kebiasaan itu masih terbawa sejak kecil, ia tidak akan bisa tidur tanpa memeluk sesuatu. Doyoung menoleh ke belakang karena dirinya sangat terkejut melihat tangan kekar Johnny memeluk tubuhnya.
"ahh rupanya sudah tertidur." gumam Doyoung.
Doyoung membalikkan tubuhnya menghadap lelaki yang memeluknya itu. Ia memandangi wajah duda beranak satu itu, sangat damai ia tertidur. Bagaimana lelaki itu mampu membuat Doyoung merasa begitu berharga? Bagaimana bisa ia mampu membuat perasaan Doyoung seperti roller coaster hanya dalam satu hari? Netra Doyoung mengamati dengan hati-hati dari alisnya yang cukup tebal, mata yang terpejam, bulu mata yang tak begitu lebat dan tak begitu panjang, hidung dan berakhir di bibirnya. Tanpa sadar Doyoung tersenyum memandangi lelaki itu. Doyoung kini membenarkan perkataan para karyawan di kantor bahwa CEO-nya sangatlah tampan dan berkharisma.
"apakah kamu sudah puas memandangi wajah saya?" ucap Johnny membuka matanya.
Hal tersebut tentu membuat wanita cantik itu terkejut bukan kepalang. Ia bahkan tak sempat menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah seperti tomat itu. Doyoung segera membalikkan badan namun tertahan oleh tubuh Johnny yang kini menindihnya. Mata mereka bertemu, jarak wajah mereka semakin mendekat. Doyoung bisa merasakan hembusan nafas berat lelaki itu dan berakhir dengan kecupan di bibir Doyoung. Merasa tidak mendapatkan penolakan Johnny mencoba memagut bibir tipis itu. Doyoung merutuki dirinya di bawah sana yang tidak menolak bibir Johnny sama sekali, ia justru membalas pagutan lelaki itu. Cukup lama pagutan bibir itu saling bertaut sampai membuat Doyoung memukuli lengan kekar Johnny untuk menghentikannya. Merasa lengannya dipukul, Johnny segera melepaskan pagutannya. Doyoung meraup oksigen sebanyak mungkin, ia kehabisan nafas karena aktifitas itu. Kegiatan Doyoung mengambil nafas sangatlah menggemaskan hingga mampu membuat Johnny tersenyum dan mencubit hidungnya.
"Tidurlah, kau juga sangat lelah hari ini." ucap Johnny yang kembali memeluk Doyoung.
Tak butuh waktu lama untuk membuat Doyoung tertidur di pelukan Johnny, ia tak lagi memeluk Haechan yang sudah berada di alam mimpi. Sementara itu, perasaan Johnny semakin membuncah untuk mendapatkan wanita itu sepenuhnya. Yang Johnny tahu saat ini Doyoung masih dimiliki oleh orang lain, dan ia harus bisa merebut hatinya. Tentu Johnny tak ingin memaksakan kehendaknya seperti yang ia lakukan kepada mantan istrinya. Tapi sebelum itu ia harus berurusan dengan Johnny junior di bawah sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
NEW HOME || JOHNDO (GS)
FanfictionTentang perjalanan Johnny yang mencari ibu sambung untuk anaknya. #1 johndo 25/07/2022 #1 nctship 02/08/2022 #1 johnny 15/08/2022 #1 johndo 26/12/2022