2. Perkenalan

11.2K 917 22
                                    

Vian menutupi wajahnya dan mematung ditempat ketika baru menyadari jika dirinya sudah berada ditengah jalan dan ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi mengarah kepadanya, Vian kini hanya bisa pasrah dengan hidupnya jika harus mati saat ini juga.

Citt..

Hampir. Mobil itu hampir saja menabrak Vian jika saja pengemudinya tidak menginjak rem saat itu juga.

Pintu mobil terbuka dan keluarlah seorang pemuda dengan wajah datarnya sambil menatap kesal seorang Anak yang saat ini sedang berdiri beberapa centi di depan mobilnya sambil menutupi wajahnya itu.

"Kalo mau nyebrang matanya digunain buat liat kanan kiri, jangan asal nyebrang aja. Lo mau mati Hah!" Bentak pemuda tersebut sambil berjalan menghampirinya, sedangkan Vian yang mendengar bentakan tersebut langsung tersentak dan merasa takut.

"Kalo ada yang ngomong tuh didengerin!" Kesal pemuda tersebut sambil menarik tangan Vian yang membuat Vian sedikit terhuyung ke depan.

Pemuda tersebut cukup terkejut dengan apa yang dia lihat tapi berhasil tertutupi oleh wajah datarnya, dia terkejut karena melihat ada sedikit memar disekitar wajah Anak itu dan juga jejak darah yang berada disekitar hidungnya.

"Ma-af," Lirihan itu terdengar dari mulut Vian, bahkan Vian sudah menunduk karena merasa takut dengan tatapan tajam yang dilayangkan oleh orang yang saat ini sedang berhadapan dengannya, pusing yang dideranya juga semakin menjadi-jadi hingga tiba-tiba tubuhnya terasa lemas dan pandangannya menjadi kabur.

"Eh anjir lu kenapa?" Panik pemuda tersebut ketika tubuh Anak yang sedang berhadapan dengannya menjadi oleng.

Untungnya sebelum tubuh Vian terjatuh ke aspal pemuda tersebut dengan sigap menangkapnya dan segera membawanya masuk kedalam mobil.

"Huhh.. nambah kerjaan gua aja." Gumam pemuda tersebut sambil memperhatikan wajah Vian yang terlihat sangat pucat, "Tapi kasihan juga sih," Lanjutnya sambil memasangkannya seatbelt secara perlahan kepada Vian dan segera melajukan kendaraannya menuju rumah sakit terdekat.

Saat sampai dirumah sakit pemuda tersebut ingin menggendong tubuh anak itu, namun dia terkejut ketika melihat darah yang tiba-tiba mengalir dari hidungnya, dengan cepat dia menghapus darah tersebut dengan tisu dan segera menggendongnya ala koala menuju UGD.

"Tolong periksa Adek saya Sus," Ucap pemuda tersebut kepada perawat yang berjaga disana, dan sambil menunggu Anak itu dipersika dia menunggunya di ruang tunggu.

Daniel William, itulah nama pemuda tersebut, biasa dipanggil Niel. Usianya saat ini genap 19 tahun dan sedang menempuh pendidikan kuliah semester 2 jurusan Arsitektur. Niel memiliki wajah blasteran dengan tinggi 189cm, Orangtuanya merupakan keturunan Indonesia dan Belanda.

Niel tadi baru saja pulang setelah nongkrong bersama dengan teman-temannya, setelah pulang karena waktu yang sudah sangat larut membuat Niel membawa kendaraannya dengan kecepatan diatas rata-rata, dia juga berpikir semuanya akan baik-baik saja karena mengingat waktu yang sudah malam dan tidak mungkin ada orang yang akan berjalan ditengah malam dijalanan yang sangat sepi.

Tapi nyatanya dia terkejut ketika melihat seorang Anak yang sedang menyebrang sambil menunduk, dan saat itu juga dia menginjak rem secara mendadak yang membuat jidatnya terhantuk stir mobil. Niel sangat kesal sambil menatap Anak itu dan ingin sekali menghajarnya. Tapi ketika melihat wajah Anak itu entah kenapa membuat dirinya sedikit merasa kasihan, apalagi tiba-tiba tubuh Anak itu yang pingsan membuat Niel iba dan segera membawanya ke rumah sakit.

***

Setelah diperiksa oleh dokter, akhirnya Anak itu diputuskan untuk dirawat selama satu hari.

Daniel juga saat ini sedang berada di ruangan Dokter untuk mendengarkan penjelasan sang Dokter yang telah meriksa keadaan Anak itu.

Malvian (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang