11. Menggemaskan

6.5K 617 8
                                    

Seminggu telah berlalu, dan sesuai janji Niel yang telah mendaftarkan Vian untuk bersekolah akhirnya tepat hari senin ini Anak itu akan melaksanakan sekolahnya dihari pertama.

Vian juga sudah rapih dengan pakaian seragam SMP barunya, terlihat lucu di penglihatannya Niel karena Vian bukan seperti murid SMP pada umumnya, melainkan seperti Anak TK yang ingin berangkat sekolah karena terlihat dari bentuk tubuh Anak itu yang memang sangatlah kecil dan berbeda dengan Anak-anak yang sepantaran dengannya, bahkan Niel meminta pakaian yang dibuatkan khusus dari pihak sekolah untuk Vian karena melihat tubuh dan ukuran Anak itu yang memang berbeda dengan murid yang lainnya.

Satu lagi yang membuat Vian terlihat lucu dan begitu menggemaskan adalah pipi Anak itu yang semakin hari semakin lebar karena memang kerjaannya selama tinggal bersama Niel hanya tidur, bangun, main, makan, dan terus berulang seperti itu, apalagi ditambah Vian yang setiap hari dan setiap jam selalu meminum susu dan selalu ngemil yang membuat tubuh Anak itu kini sudah persis seperti buntelan.

Tubuh Vian sangat kecil, dan sekarang tubuhnya berubah menjadi gemuk, bisa dibilang bantet tapi terlihat menggemaskan menurut Niel, persis seperti boneka. Apalagi wajah Vian jika diperhatikan lebih teliti terlihat tampan dan cantik disaat bersamaan, bibir mungilnya yang merah seperti ceri, pipinya yang melebar dan terkadang memerah entah karena apa, hidungnya yang memang kecil semakin kecil karena terhimpit kedua pipinya, bahkan dagu Anak itu hampir hilang karena pipinya yang melebar tapi terlihat lucu, mata hazelnya yang bersinar dan mampu membuat siapa saja yang melihatnya langsung terpesona, ditambah bulu matanya yang lentik yang menambahkan kesan sangat indah untuk Anak itu.

Kini Vian sudah persis seperti Anak yang ada ditanyangan kartun rumah balon.

Setelah lama berkendara akhirnya mobil yang dikendarai Niel berhenti diparkiran sebuah sekolah elit bertaraf Internasional, tempat dimana dulu dia juga bersekolah.

"Ayo Vian turun." Vian yang mendengar itu terdiam, menunduk sambil menautkan erat kedua tangannya karena merasa takut.

"Vian takut Abang." Cicitan pelan itu membuat El tersenyum, bersimpuh dihadapan Vian dan menggengam erat tangan yang lebih kecil.

"Vian liat Abang." Dengan perlahan Vian mendongak dan menatap Abangnya, "Jangan takut ya, gak ada yang berani sama Vian, dan kalo misalkan ada masalah Abang yang bakal turun langsung mengatasi semuanya." Ucap Niel memberi pengertian dan semangat kepada Vian. Niel tau jika Vian sedikit mempunyai trauma dengan yang namanya sekolah, mengingat Anak itu pernah bercerita jika dia di cap sebagai Anak pungut oleh teman-temannya.

Vian yang mendengar itu terdiam, tapi tak ayal dia mengangguk kecil, "Sekarang ayo turun, Abang anterin keruangan kepala sekolah." Vian kembali mengangguk, turun dari mobil dan mengenggam erat tangan besar Abangnya.

Saat melewati koridor sekolah tersebut mereka berdua langsung menjadi pusat perhatian seluruh penghuni sekolah yang memang baru pada berdatangan.

Sekolah ini memiliki dua tingkatan pendidikan, yaitu SMP dan SMA. Vian disekolahkan disini karena memang keputusan dari Austin dan Niel agar dapat memudahkan mereka memantau Anak itu, apalagi Edwin dan Advin juga bersekolah ditempat yang sama jadinya semakin mempermudah El untuk mengawasi Vian.

Tok, Tok.

"Masuk." Suara dari dalam membuat Niel membuka pintu ruangan yang bertuliskan head office itu, "Woahh Niel." Sambutan antusias itu membuat Niel memutar bola matanya malas dan memutuskan untuk duduk disofa yang tersedia diruangan tersebut bersama dengan Vian yang senantiasa mengikutinya.

"Apa kabar Om Bram?" Tanya Niel kepada pria dewasa yang sedang duduk dikursi kebanggannya yang bernama Bram Caraka, orang yang sangat Niel kenal karena merupakan teman kuliah Papanya yang dulu sering sekali main ke rumah, bahkan dulu saat Niel masih sekolah disini dia sering main ke ruangan ini untuk sekedar numpang tidur ataupun menikmati cemilan yang ada di lemari kecil ruangan ini. Bram sendiri juga merupakan Adek dari pemilik sekolah ini dan dipercaya untuk mengurus sekolah ini.

Malvian (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang