5. Marahnya Niel

2.3K 242 8
                                    

"Wahh besar dan bagus banget gedungnya," Vian yang berada digendongan koala Miko langsung berdecak kagum dan tercengang ketika baru aja memasuki salah satu Mall yang cukup terkenal di Jakarta, apalagi ketika melihat banyak sekali dekorasi diatas sana yang membentang disepanjang lorong.

Norak memang, tapi nyatanya memang Vian merasa kagum apalagi selama hidupnya Vian tidak pernah berkunjung ke sebuah Mall, karena dulu yang selalu dia kunjungi hanyalah rumah dan juga sekolah.

Miko dan Toni yang mendengar itu hanya tersenyum dan terus berjalan menyusuri lorong Mall dan kemudian naik eskalator, mereka menuju ke toko pakaian khusus Anak yang memang berada di lantai 3 menggunakan itu karena sekalian ingin melihat-lihat sekeliling, tentunya Vian yang ingin melihat karena mereka berdua sudah terlalu sering main ke Mall.

"Liat Abang, itu lucu." Vian berseru gembira ketika melihat sebuah boneka beruang yang sangat besar, "Vian mau?" Tanya Toni sambil menatap Anak itu yang langsung dibalas dengan gelengan kepala.

"Vian gak suka."

Toni tau jika Vian sedang berbohong, karena dilihat dengan mata telanjang saja pasti semua orang tau jika Vian menginginkan boneka itu, mata Anak itu sangat berbinar ketika tadi menunjuk boneka yang dimaksud.

"Gua ke kamar mandi dulu ya bro, lu duluan aja biar nanti gua nyusul." Tanpa menunggu balasan dari Miko Toni segera berlalu masuk ke kemar mandi yang tempatnya tak jauh dari posisi mereka saat ini.

Miko sendiri yang melihat kepergian sahabatnya itu memilih bodoamat dan segera naik satu lagi eskalator untuk sampai ke toko yang dimaksud.

"Ada yang bisa saya dibantu Kak?" Ucap pegawai toko disana ketika Miko baru saja memasuki toko tersebut.

"Saya mau beli baju buat Adek saya Mba, tolong cariin ya." Pegawai disana yang mendengar itu melirik Vian dan mengangguk.

"Mau yang seperti apa ya Kak, lengan panjang atau pendek? Kami punya banyak model juga."

"Apa aja yang penting lucu," Pegawai tersebut yang mendengar itu kembali mengangguk dan segera berlalu mencari baju yang diinginkan oleh Miko. Sedangkan Vian yang masih setia digendongan Miko hanya diam memperhatikan toko tersebut yang banyak sekali menjual baju Anak-anak.

"Vian mau beli yang lain?" Vian yang mendengar itu menatap lekat mata coklat milik Miko, lalu kemudian dia menggeleng.

"Kalo gitu abis ini kita main ya."

"Main apa Abang?" Tanya Vian penasaran.

"Apa aja yang ngebuat Vian seneng." Vian yang mendengar itu tersenyum dan menyenderkan kepalanya di bahu Miko. Miko sendiri hanya tersenyum sambil mengusap lembut tengkuk belakang Anak itu.

Miko tadinya berpikir jika Vian adalah Anak yang pendiam, tapi nyatanya Anak ini cukup ceria dan hiperaktif. Walaupun tadi saat bercerita dengan Toni di mobil Vian menjawabnya dengan singkat tapi lama kelamaan Anak itu malah menjadi yang paling antusias, keingintahuannya terhadap dunia luar bahkan sempat membuat dirinya dan Toni kewalahan karena Vian yang banyak sekali bertanya.

Satu hal juga yang Miko senang dari Vian adalah karena tingkahnya yang menurutnya sangat menggemaskan, apalagi ketika Anak ini sedang merasa kesal ataupun dalam mode manja seperti sekarang ini.

Setelah menunggu akhirnya pegawai toko tersebut datang sambil membawa beberapa baju dengan berbagai model. Ada baju terusan dengan bentuk gajah yang sepertinya bisa digunakan untuk tidur ataupun bermain, ada juga baju setelan bentuk beruang lengkap dengan kantung beruangnya ditengah bajunya, lalu ada baju kodok, dan yang lainnya adalah baju biasa tapi bertema gambar kartun dan buah-buahan.

"Silahkan dipilih Kak, kebetulan ini semua adalah model terbaru." Ucap pegawai tersebut sambil memperlihatkan satu-persatu model baju tersebut.

Miko yang melihat itu terdiam, memperhatikan satu-persatu baju tersebut sambil berpikir mana baju yang cocok untuk Vian gunakan.

Malvian (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang