daddy?

25 0 0
                                    

Marcell berdiri disebuah ruangan, dia berdiri tegap melihat kedepan dengan tajam.

Marcell menatap seseorang yang berada didepannya dengan tajam, lalu menarik bibir kanannya membentuk smirk smile.

PLAKKKK

Seseorang didepannya meninju pipi marcell hingga marcell terjatuh dibawah dan wajahnya mulai membiru akibat pukulan ayahnya.

Marcell pun bangkit kembali dan berdiri didepan ayahnya menatap ayahnya dengan tajam kembali.

"kamu memutuskan pertunangan dengan vero?"

"iyah.. marcell mau nikah sama tata"

PLAKKK

Lagi lagi marcell jatuh akibat pukulan ayahnya yang kedua, lukanya yang membiru semakin membiru bahkan berdarah.

"KAMU MAU JATOHIN PERUSAHAAN AYAH?"

"gak! Marcell Cuma memilih apa yang sudah seharusnya hak marcell"

PLAKK

Lagi lagi marcell terjatuh, ayahnya berkali kali memukul marcell dan marcell tetap saja bangkit berdiri menatap tajam ayahnya

"kenapa kamu lakuin ini?"

Ayah marcell melonggarkan lingkaran dasi yang dilehernya

"alasannya simple. karena marcell tidak menyayangi vero"

"sayang? TERUS BAGAIMANA DENGAN PERUSAHAAN KITA? KITA AKAN MENDAPATKAN SAHAM YANG LEBIH JIKA KAMU MENIKAH DENGAN VERO!!"

"AYAH..."

kali ini marcell mulai berteriak memberanikan diri melawan ayahnya


"AKU BUKAN BONEKA AYAH. AKU INI ANAK AYAH, AKU JUGA PUNYA HAK UNTUK MEMILIH YANG MANA YANG BAIK, JIKA AKU MENIKAH DENGAN VERO HANYA KARENA SAHAM DAN PERUSAHAAN, DAN JIKA AKU TIDAK ADA PERASAAN SAMA SEKALI KEPADA VERO. MAKA KEHIDUPANKU AKAN SAMA SEPERTI AYAH!"

PLAKKK

Kali ini pukulan yang didapatkan marcell lebih kencang dari sebelumnya dan wajah marcell semakin memar dan membiru. Tetapi marcell masih tetap bangkit dan berdiri didepan ayahnya walaupun berdirinya agak linglung dan tidak tegap.

"siapa wanita itu?"

Tanya ayahnya marcell pelan

"dia tata.."

"wanita yang belakangan ini ada diapartementmu?"

Marcell hanya mengangguk

"bagaimana ayah tau?"

"vero baru saja cerita"

"hmm.. dia" marcell menghela nafasnya

"jangan ganggu dia! Dia lagi ngerjain tugas buat skripsinya!"

"oh.. anak kuliahan? Pantesan masih kecil banget pikirannya"

"dia ga sebodoh yang ayah kira. Heuh... harusnya aku tinggal sama mama daripada tinggal sama ayah alhasil jadi begini"


PLAKKK

Lagi.. lagi dan lagi.... Marcell tersungkur dilantai dan bangkit kembali dengan senyuman diwajahnya


"KALO KAMU TINGGAL SAMA MAMA KAMU. KAMU TIDAK AKAN MENDAPATKAN FASILITAS FASILITAS INI SEMUA!!"

"gapapa.. asalkan aku selalu diperhatiin, yah.. aku butuh perhatian bukan harta dan kesendirian tapi aku butuh keramaian juga. Dan apa ayah tau? Cuma tata yang selalu merhatiin marcell, Cuma tata yang selalu ngeramein hati marcell dan apa ayah tau? Pas umur marcell ke 17. Marcell sama temen temen nungguin ayah sama mama pulang bawa kue, atau kalo memang kalian sibuk marcell dirumah berharap kalian yang jadi orang pertama yang ngucapin 'happy birthday' buat marcell. Tapi nyatanya tata yang pertama ngucapin dan yang menjadi pertanyaan dari dulu sampe sekarang adalah... kemana ayah sama mama dulu disaat umur marcell udah dewasa?"

DestinyWhere stories live. Discover now