lamaran

25 0 0
                                    

Suasana ruang tamu terlihat tegang dengan seluruh mata menuju pada sesosok pria yang belum mereka kenal terkecuali tata yang duduk disamping pria tersebut.



"assalamualaikum bapak ibu tante, saya marcellino Vincent"

Pria itu tersenyum kemudian mengulurkan tangan kanannya mencoba memperkenalkan dirinya kepada keluarga kecil itu

Tata yang berada disampingnya tersenyum meledek

"ckck.. lo masih terlihat aneh kalo ngomong gitu"

"aneh? Gapapalah kan gue masih masa pembelajaran"

Ayah tata menyambut uluran tangan marcell dan tersenyum kepada marcell


"saya dedi ayah rullitta"


Marcell mengulurkan tangannya kembali kepada ibu tata, tapi ibu tata membalasanya tanpa menyentuh tangan marcell. Begitupun dengan tante tata, marcell terlihat kebingungan dan wajahnya yang kebingungan membuat tata tertawa

"lo tau ga kenapa mama gue ga mau nyentuh lo?"


Marcell menggelengkan kepalanya

"nyokap lo sombong ya?"

"bukan gitu, tapi mama gue ada wudhu yang ga bisa di batalin"

"emang apa yang bikin batal wudhu?"

"bersentuhan dengan lain jenis yang bukan mukhrimnya"

"itu mama lo nyentuh papa lo"


Marcell menunjuk ibu dan ayah tata dengan dagunya

"itu mereka udah mukhrimnya, mereka udah terikat hubungan"

"berarti, kalau gue udah lamar lo dan lo jadi tunangan gue kita udah mukhrim dong"

"belum cell, tapi kalau kita nikah baru itu mukhrim"


Marcell menganggukkan kepalanya

"ekhem..."


Suara batuk buatan terdengar dari ayah tata

"hehehe, om..hmmm"


Keringat dingin mulai keluar dari pori pori kulit marcell

"mau ngomong sesuatu?"

Tanya ayah tata, hanya dibalas anggukan oleh marcell

"ta, gue takut nih"

Bisik marcell kepada tata

"gausah takut, rilex aja.. papa gue baik kok"

"om... maaf sebelumnya saya sudah datang kesini dan maaf jika saya salah berbicara atau lancang berbicara. Hmm..."

Keringat dingin semakin mengguyur tubuh marcell sehingga marcell perlu menepisnya dengan jaket tebal yang ia pakai

"mungkin om belum mengenalku tapi tata sudah mengenalku lebih dari 7tahun, berawal dari friend zone. Kami berteman seperti teman dekat tapi kami berjarak ber mile mile jauhnya, lama kelamaan saya semakin nyaman dengan keberadaan tata dihidup saya walaupun tidak benar benar ada untuk saya karena kesibukannya sendiri saya mengerti itu. tapi setelah rasa nyaman itu melanda diri saya, saya menjadi merasa khawatir dengannya dan saya merasa bahwa saya menyayangi dia dari jauh dan saya mencintainya dari jauh. Kemudian tanpa disangka, saya bertemu dengannya dipantai tempat biasa saya bersantai. Saya membawanya keapartement saya karena saya tahu bahwa dia orang baru didaerah itu dan saya merasakan kasihan melihatnya kelelahan dengan tugas nya dan kehidupan malam dimanado lumayan bahaya jadi saya mengantarnya ke apartement saya"

"tata... kamu tinggal bersamanya?"


Tatapan tajam seorang ayah yang mengkhawatirkan anaknya sangat terlihat disorot matanya

"iyah pah, kita ga berbuat apa apa kok. Tidur aja misah, sumpah demi allah pah"

"papah percaya, tapi jika suatu saat terjadi apa apa sama kamu berarti kamu sudah bohong dan sudah mengecewakan papah"

"om, saya akan melanjutkan cerita saya"


Marcell memotong pembicaraan antara anak dan ayah tersebut

"silahkan silahkan"

"saya marcellino Vincent, saya seorang mualaf.. ayah dan ibu kandung saya beragama katholik dan saya dilahirkan sebagai seorang katholik. Disaat saya berusia 14 tahun ayah dan ibu saya bercerai, ibu menikah dengan seorang muslim dan saya memilih tinggal sendiri disebuah apartement. Ibu saya menjadi muslim karena suaminya seorang muslim tapi saya dan ayah saya tetap katholik. Kemudian ayah sibuk dengan perusahaannya dan saya hanya tinggal sendiri disebuah apartement yang sederhana.."

"sederhana gimana/? Segitu mah besar cell"
Tata memotong perkataan marcell

"itu apartement bukan rumah ta, beda suasananya"Ucap marcell

"hmmm terserah. Lanjut"

"lalu setelah itu. saya dalam masa remaja dimana itu masa masanya labil dalam menuju masa kekedewasaan. Saya merasa kesepian, ayah jarang datang keapartement saya dan saya dilarang keras untuk menemui ibu. Jadi, dimasa itu saya mulai nakal mulai mengenal dunia malam, saya pergi clubbing untuk menghapus kesendirian saya dan saya mulai mempunyai beberapa teman yang mulai membuat hidup saya ramai. Dan saya mulai terjerumus dalam pergaulan bebas, saya mencoba rokok dan vodka tapi saya tidak pernah mencoba untuk sex bebas. Sehari tanpa vodka bagaikan hampa hidup saya. Tapi, setelah saya bertemu tata. Tata mengubah hidup saya, tata merubah vodka menjadi susu kotak. Mengganti mie instant menjadi lauk pauk dan sayuran yang segar. Dan tata mengubah saya yang berjalan dijalan yang salah menjadi ke jalan yang benar. Dan saya sekarang sudah menjadi mualaf sudah mengucapkan 2kalimat syahadat untuk meminang anak gadis bapak dan untuk menitipkan anak gadis bapak kepada saya, saya berjanji akan menjaga dan melindungi anak bapak dan saya berjanji akan menjadi seorang ayah yang baik dan bertanggung jawab pada anak anak saya kelak"

"kamu? Seorang mualaf?"

Tanya ibu tata

"yah.. saya seorang mualaf bu"

"apa alasan kamu untuk masuk kedalam agama islam? Apakah hanya karena anak saya?"

Ibu tata kembali bertanya

"bukan hanya itu, sekarang saya tinggal dengan ibu saya beserta keluarga barunya. Ayah tiri dan adik tiri saya seorang muslim, dan saya sudah menjadi anggota keluarganya. Jadi, saya masuk muslim karena ibu saya. Saya mencintai ibu saya melebihi saya mencintai anak kalian dan saya rela melakukan apapun demi ibu saya. Ibu meminta saya untuk menjadi mualaf dan dia bersedia untuk mengajarkan saya untuk sholat dan mengaji. Saya terima itu,"

"sejak kapan kamu menjadi mualaf?"

Tanya tante tata

"seminggu yang lalu saat saya dimanado, saya mudah mengingat jadi saya sudah mulai sholat dan saya mulai belajar mengaji walaupun masih berantakan"

"tidak apa, masih dalam pembelajaran. Saya ingin bertanya kepada kamu"

Ucap ayah tata

"silahkan.."

"kamu serius dengan lamaran ini? Saya belum bisa menikahkan anak saya kepada kamu sebelum kamu benar benar bisa mengaji minimal tamat iqro"

"saya serius, untuk apa saya datang jauh dari manado kesini jika tidak seriusn. Okey saya terima itu, dan saya mohon untuk membiarkan saya tinggal disini bersama kalian sekaligus belajar agama bersama kalian"

"saya terima, sudah sampai mana kamu mengaji?"

"iqro 4, dalam 2 hari saya bisa menyelesaikannya. Lebih cepat lebih baik. Dan pada hari ke 3 saya bisa menikahi anak anda/?"

Plakk

Marcell mendapatkan pukulan dipahanya oleh tata dengan wajahnya yang memerah

"tidak bisa, karena hari itu anak saya sedang sidang untuk skripsinya"

Ucap ibu tata

DestinyWhere stories live. Discover now