Hari sudah malam, langit bertabur beribu bintang, lampu lampu taman menyala, disebuah taman dihalaman belakang rumah seorang pengusaha terdapat seorang wanita memakai piyama duduk disebuah ayunan yang dapat diduduki dua orang, tapi dia menggunakannya seorang diri.
"ta?"
Seorang pria berawakan tinggi menghampiri wanita itu dengan duduk disampingnya.
Tetapi wanita itu tetap menatap kosong kedepan menghiraukan panggilannya
"ta?" panggil pria itu sekali lagi
"gue mohon jangan panggil gue"
ucap wanita itu yang masih dengan tatapan kosongnya
"gue kangen lo, lo kenapa bisa ada disini? Tempat ini jauh dari rumah lo"
"gue biasa aja"
wanita itu masih menatap kosong kedepan
"ta. Ini takdir bukan sih? Gue pergi jauh dari lo semenjak lo mutusin hubungan kita, dan lo datang dihadapan gue lagi saat ini/? Gue ga mimpi kan?" gumam pria itu
Wanita itu hanya menggelengkan kepalanya dengan masih menatap kosong kedepan
"ta.. kembali ke gue, gue mohon"
pria itu memegang telapak tangan tata yang terasa dingin karena udara malam
Dengan gerak cepat, tata langsung melepaskannya
"dhit.. gue kesini bukan untuk nemuin lo atau nyari lo. Dan sekarang gue udah dimiliki oleh orang lain, bukan lo"
"kaka gue?"
Wanita itu terdiam disaat adhit mengataka dua kata dari bibirnya
"lo masih nunggu orang itu?"
Tata menggelengkan kepalanya
"ga, dia udah ada disini. Gimana lo? Masih nunggu gue?"
"ga juga. Kan lo ada disamping gue"
Tata hanya menganggukkan kepalanya
"kaka gue?"
Tata menoleh kearah adhit saat mendengar dua kata yang diucapkan oleh adhit
"maksud lo?"
"selama ini yang lo tunggu itu kaka gue kan? Haha dunia sempit banget ya/?"
Tata bangkit dari duduknya beranjak pergi dari taman ini meninggalkan adhit
YOU ARE READING
Destiny
Jugendliteraturcinta yang mempertemukan kita berawal dari sosial media yang mempertemukan secara tidak langsung kemudian kau menghilang dan cinta yang mempertemukan kita secara langsung ditempat ini ketidak sengajaan kita dipertemukan apakah ini takdir? tapi, ki...
