2(TWO)

22 1 0
                                    

BARU SEMPAT NULIS LAGI NIH HABIS UKK, UDAH TENANG LAH..OKHEY READERS AYO BACA LANJUTANNYA



Matahari pagi bersinar memasuki jendela kamar, tata yang sedang tertidur lelap terbangun karena matahari masuk melalui jendela menyilaukan matanya.

Dilihatnya seorang pria dihadapannya sedang tertidur pulas tanpa selimut karena selimut dikamar ini sudah ia pakai.

Tata menatap wajah polos pria dihadapannya yang sedang tertidur sambil tersenyum ia terus mengamati setiap sisi wajahnya.

Jari telunjuknya terangkat menyentuh setiap garisan wajah diwajah pria dihadapannya, menyentuhnya dari kening lalu turun kehidung perlahan  turun kebibirnya.

"morning"

Pemilik wajah itu berbicara tanpa membuka matanya, sontak tata terkejut dan melepaskan jari telunjuknya dari wajah pria tersebut.

Pria itu membuka matanya sambil tertawa singkat

"kamu ngapain?"

Tata masih menatap wajah marcell yang membiru akibat pukulan adhit semalam

"masih sakit?"

Tata menyentuh luka tersebut dengan tangan lembutnya

"udah ga sakit kok, tenang aja"

Marcell mengambil tangan tata yang sedang menyentuh memarnya

"ayo ah sarapan"

##

Tata menuruni tangga sambil mengikat kuda rambutnya, lalu menghampiri bibi yang sedang memasak didapur

"masak apa bi? Aku bantu yah?"

Tata berdiri disamping bibi yang sedang memasak

"gausah non, non duduk aja sana"

Bibi berjalan mengambil piring diikuti tata dibelakangnya

"tata bantu ya bi, ya ya ya"

Bibi berjalan menaruh masakan itu ke piring, langsung saja tata merebut piring itu

"tata taruh di meja ya bi"

Bibi hanya menghela nafasnya

"iya sudah sana"

Bibi kembali memasak, sedangkan tata menghampiri meja makan yang disana sudah ada marcell dan seorang pria paruh baya disana

Tata menaruh piring tersebut di meja makan

"wow o wow... siapa ini bi? Pembantu baru? Cantik banget"

Tata hanya diam kebingungan mendengar perkataan dari pria paruh baya yang baru ia lihat dirumah ini

"om..." 

Marcell memanggil pria paruh baya itu

"iya?"

Pria paruh baya itu menoleh kea rah marcell, sedangkan tata kembali kedapur untuk mengambil masakan bibi

"dia tata,  calon istri marcell"

Ucap marcell malu-malu sambil tersenyum , marcell langsung mendapatkan pukulan pelan dari pria paruh baya itu

"pinter banget kamu milihnya, tenang om dukung kok. Coba panggil dia kesini"

Marcell hanya tersenyum senyum mendengar perkataan om adlan.

Jujur saja, menurut marcell yang mempunyai sifat benar benar seorang ayah adalah om adlan dan dia pernah iri kepada adhit karena diberkahi seorang ayah yang bisa bersahabat kepada anaknya, sedangkan ayahnya? Yah jangan ditanya lagi, ayahnya seperti itu. Egois dan hanya mementingkan diri sendiri dan gak pernah memikirkan anaknya sendiri yang sebagai darah dagingnya.

DestinyWhere stories live. Discover now