Tata POV
Matahari menyeruak dipagi hari menembus jendela kamarku, membuatku terbangun karenanya. Aku mengambil hp ku yang berada dimeja samping tempat tidurku
Ada satu message tidak dikenal disana
"siapa ini?" pikirku saat melihat dlayar hpku
"barra adhitya putra?"
Aku membuka pesan tersebut, yang kulihat dari display name nya sepertinya aku pernah mengenalnya
Barra adhitya putra: "hey.."
Rullitta agustine: "iyah?"
Barra adhitya putra: "tata kelas X.ipa D ya?"
Rullita agustine: "iyah, kenapa?"
Barra adhitya putra: "tau gue ga?"
Rullita agustine: "siapa ya? Maaf hehe"
Barra adhitya putra: "senior lo dibasket astaga.. lo ga kenal?"
Rullita agustine: "oh ka adhit? Iya tau tapi ga kenal hehe"
Barra adhitya putra: "makanya kita kenalan"
Rullita agustine: "kok bisa tau id tata sih?"
Barra adhitya putra: "dari mawar, mawar kan udah lama dibasket"
Rullita agustine : "oh iya mawar, tapi dia ga bilang apa apa -_-"
Barra adhitya putra: "gue boleh deket ga sama lo?"
Rullita agustine : "yaampun ka, kita emang udah deket kan di basket? Deket
ya deket aja sih hehe"
Barra adhitya putra : "bukan itu maksud gue"
Rullita agustine: "tata ada keperluan bentar ya"
Oke, itu ka adhit. Dia adalah senior basket ku yang dimata perempuan itu sempurna. Bagaimana tidak? Dia tinggi, berkulit coklat, senyumnya manis, pemain basket handalan, sifat kepemimpinan tinggi, cool banget deh. Aku belum melihat ada kekurangan dari dirinya.
Ka adhit bilang mau dekat denganku? Sedangkan aku suka pada seseorang yang jauh disana, bukan disini, bukan disekolah ataupun dimanapun. Tapi diluar pulau sana. Dia seorang teman yang baik, berawal dari teman dan perhatiannya membuatku menyukainya, menyayanginya dan mulai nyaman padanya.
YOU ARE READING
Destiny
Teen Fictioncinta yang mempertemukan kita berawal dari sosial media yang mempertemukan secara tidak langsung kemudian kau menghilang dan cinta yang mempertemukan kita secara langsung ditempat ini ketidak sengajaan kita dipertemukan apakah ini takdir? tapi, ki...