mualaf?

13 0 0
                                    

Tata Pov



Sudah 5 hari semenjak mawar berbicara pada gue terakhir kalinya saat dia menampar pipi gue ditaman, semenjak itu mawar tidak lagi berbicara pada gue apalagi pulang bersama.
Adhit lebih sering datang kekampus gue entah itu melihat gue ataupun menjemput mawar, karena sekarang mawar lebih sering pulang bersama adhit dibandingkan gue.


Adhit Pov

Gue pergi kedapur yang berada diapartement gue untuk membuatkan minuman untuk mawar, sahabat gue sejak SMA.

Gue menaruh orange juice dimeja tepat didepan mawar yang sedang duduk disofa dengan kaki diatas sofa, ga aneh memang dia seperti itu kelakuannya seperti pria dari SMA dan gue sudah kenal dia sudah lama.

Gue duduk dikarpet bawah sambil mengambil remote dan menyalakan tv

"lo masih nunggu dia?"

Tanya mawar sambil meminum orange jus nya dan menghisap potongan jeruk di jus tersebut

"mau gimana lagi war, gue udah coba lupain dia tapi dia hadir lagi dikehidupan gue disaat gue masih mencoba lupain dia"

Gue memutar mutar remote tv dan tatapan gue hanya terfokus pada tv

"bodoh! Dia masih nunggu yang ga pasti dan lo masih setia nunggu dia?"

"yang isimewa selalu terkalahkan oleh yang selalu ada, dan yang selalu ada akan terkalahkan oleh yang selalu berusaha"

"terus aja bilang begitu, beribu kali lo bilang kaya gitu sampe gue mual dengernya!"

Gue hanya cengengesan mendengar perkataannya


###

Tata duduk di sebuah halte menunggu bus datang untuk pulang, bukan pulang ke tempat kostnya melainkan kerumah tante nya untuk bertemu dengan keluarganya yang sudah berada disana semenjak ia berada dimanado.

Tiba tiba, sebuah mobil BMW hitam berhenti dihadapannya. Kemudian sang pengemudi menurunkan kaca jendelannya dan melepas kacamata hitamnya dan tersenyum ke arah tata.

Tapi tata berdiri dan melangkahkan kakinya menjauh dari halte, sang pengemudi keluar dari mobilnya dan berlari mengejar tata lalu menarik pergelangan tangan tata.

"ta, ayo pulang"


Genggaman tangan pria itu membuat langkah tata berhenti dan menatap pria itu dengan tajam, lalu dibalas senyuman oleh pria itu

"lo siapa?"
Seketika senyum pria itu hilang saat mendengar dua kata yang tidak bisa ia cerna didalam otaknya

"hahaha.. lo amnesia?"

Pria itu tertawa

"ya, gue amnesia dan gue rela untuk amnesia selamanya dan melupakan segalanya biar gue bisa hidup tenang dengan nama yang baru dan identitas baru tanpa bayang bayang lo lagi"

Tata mencoba melepaskan genggaman tangan pria itu tetapi genggaman itu semakin kencang dan semakin tata mencoba melepaskannya semakin kencang juga genggaman tangan itu.

"walaupun lo mengubah nama lo dan identitas lo, jika tuhan menakdirkan kita berdua untuk bersatu. maka kita bisa bertemu kembali, dan jika gue mencari lo walaupun lo dengan nama dan identitas baru gue juga akan menemukan lo. Karena ini semua sudah kehendak tuhan. Gue datang kesini dan jujur gue gapernah kekota ini, tapi gue bisa bertemu dengan lo. Ini takdir, sudah jalan tuhan yang menentukan. Jadi, ayo.."

DestinyWhere stories live. Discover now