"Ibu, jika kukatakan siapa yang terseret dalam kejadian ini, kalian pasti tidak mau nempercayainya."
Aera menghembuskan napas, menatap guru BK tersebut dengan serius.
"Melalui rekaman CCTV kemarin, pelakunya seorang perempuan. Dia keluar dari toilet setelah aku masuk. Alasan Soo-ah yang dibuat seperti itu karena dia tak sengaja memergok perempuan tadi sedang bermesraan dengan Jihoon di belakang gudang."
Mendengar jawaban dari Aera, jelas membuat si guru BK terkejut bukan main.
"Aera, apa kau yakin? Apa Soo-ah tak mencoba untuk membuat nama baik Jihoon jat-"
"Padahal sudah jelas, tetapi masih tak percaya. Terserah pada ibu, saya sudah memberikan kesaksian dan ini menurut dari Soo-ah. Lagipula sifat seseorang akan mudah terbongkar suatu saat nanti."
Aera nampak tersenyum, sayangnya itu senyum kekecewaan. Dia berdiri dan berpamit untuk kembali ke kelasnya.
Di kelas, terlihat hanya ada Jihoon yang sedang menatap dirinya. Aera panik dan mencoba untuk berbalik dan pergi dari sana, sayangnya dia harus menabrak seseorang hingga jatuh ke lantai.
Dia mendongak dan melihat seorang pria dengn rambut hitam yang tadi pagi dilihatnya.
"Kenapa kau duduk di bawah?" tanyanya dengan mencoba membantu Aera berdiri, sayangnya gadis itu menepis dan berdiri sendiri.
"Minggir, aku mau keluar!" ucapnya ketus.
"Tidak mau," ucapnya, membuat Aera tercengang.
"Aku bilang minggir!"
Saat akan mencoba mendorong pria di depannya, seseorang lebih dulu menarik lengan Aera hingga dia berjalan ke belakang beberapa langkah dan menabrak dada bidang seseorang tersebut.
Dia berbalik dan mendapati Jihoon yang menatapnya intens, senyuman licik dia layangkan pada Aera.
"Lepas!" ucapnya sembari menepis kasar tangan Jihoon.
Saat ini dia menjadi was-was pada keduanya. Tidak tahu kenapa koridor yang biasanya ramai menjadi sepi.
"Ayo Aera, kau harus tetap was-was pada mereka berdua. Mana tahu mereka mau melakukan hal-hal diluar akal sehat?"
Dia menatap mereka secara bergantian, membuat Jihoon tak bisa menahan suara tawanya.
"Ahaha, kau itu seperti kelinci kecil yang sedang ketakutan untuk di mangsa saja."
"Kalian berdua itu mau apa, sih?" tanyanya jengah.
"Tidak ada."
Bel berbunyi, Aera merasa lega dan buru-buru duduk di tempatnya. Diikuti dengan Jihoon dan pria yang berdiri di ambang pintu telah pergi ke kelasnya.
Sebenarnya Aera penasaran dengan pria yang tadi. Mengapa sudah dua kali ini mereka bertemu terus. Kelas mulai dimasuk banyak siswa, mereka duduk di tempat masing-masing dengan guru yang datang tanpa adanya buku.
"Aera dan Jihoon, kalian ikut saya sekarang. Kepala sekolah dan guru BK ingin bertanya beberapa hal pada kalian."
Semuanya saling berpandangan, sementara Aera bergegas berdiri dan mengikuti guru tersebut dengan Jihoon yang bergegas menyusul keduanya.
🌸🌸🌸
"Bapak hanya mau meluruskan masalah yang sudah terjadi. Menurut kesaksian Soo-ah yang sudah dijelaskan oleh Aera, kau terlibat dalam masalah ini Jihoon!" ucap kepala sekolah nampak kecewa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku di mana? (lookism)
FanfictionMasuk ke dunia komik dengan ending yang belum selesai. Apakah Aera berhasil mengetahui ending dari komik tersebut dan menemukan penyebab dari si pembuat komik yang tak kunjung memberitahukan endingnya? Lalu, bagaimana bisa dia lolos dari jeratan tal...