Chapter 23

1.4K 112 2
                                    

29 Juli 2022

•••

"Hm ...." Karen yang berada di antara insan yang menegur sapanya tampak celingak-celinguk, sementara sang suami, Bruno, yang berada di sampingnya menatap bingung.

"Nyari siapa, Sayang?" tanya Bruno dengan nada manisnya.

Karen tak menjawab.

"Kenapa? Ada apa sih?" tanyanya heran, tetapi masih saja Karen diam sambil menatap sekitaran, hingga akhirnya ia menyadari sesuatu. "Oh, nyari dia?"

Karen anehnya, seketika semringah. "Yah, keknya dia gak dateng, secinta itu dia samaku sampe gak sanggup liat, kasian sekali yang jadi pacar Lucas sekarang, mungkin kah mereka itu hitam di atas putih?"

Bruno menggedikan bahu. "Udahlah, kita gak usah urusin mereka lagi."

"Maaf maaf." Karen tertawa. "Tapi aku bahagia aja gitu, seakan kebahagiaanku lengkap liat Lucas saat ini." Bruno hanya mengangguk, membuang wajahnya ke samping seraya memutar bola mata.

"Wanita ini banyak bicara," gumamnya pelan.

Lalu, seorang pria datang menghampiri mereka, Karen mengerutkan kening merasa mengenali pria itu tetapi ia sama sekali tak mengundangnya. Itu seperti kaki tangan Lucas?

"Selamat atas pernikahannya, Nyonya dan Tuan," kata pria itu menyelamatinya. "Saya dari perwakilan Pak Estiawan."

"Ouh iya?" Tawa Karen pecah mengetahuinya, membuat Bruno semakin terlihat malas sementara kaki tangan Lucas agak bingung. "Dia gak sanggup dateng ya? Kasian. Katakan padanya, move on secepatnya, tindakan bagus sih kalau gak datang, cewek baru dia gak bakal makan hati. Omong-omong, cewek dia itu ... pacar sewaan ya?"

Pria itu malah semakin bingung. "Mm Pak Estiawan tidak datang karena ada proyek besar, jadi dia memohon maaf yang sebesar-besarnya akan hal itu."

"Dih, alesan aja." Karen mencibir.

"Baiklah, saya permisi dulu." Dan ia pun beranjak pergi sambil mendengkus pelan. "Wanita itu kelewat kepedean."

Dan ketika ia sudah pergi dari hadapan, tiba-tiba ....

"Angkat tangan!" teriak seseorang, seketika tamu riuh, ada pihak kepolisian yang mengepung mereka dan yang mereka kepung sesungguhnya adalah satu orang.

Bruno!

"Ini ... ini ada apa?!" pekik Karen heran, ia menatap suaminya yang kini mengangkat kedua tangan tak berdaya, sebelum akhirnya diborgol oleh mereka. "Eh, eh, suami saya salah apa?!"

"Maaf, Bu. Harap mundur. Suami Ibu, Bruno Bramatyo, telah melakukan korupsi, penggelapan uang, dan penipuan sejumlah miliaran. Bukti dan saksi sudah lengkap." Seorang polisi berkata.

"Hah? What?!" Karen menatap Bruno yang membuang wajahnya dari wanita itu. "Bruno?! Ini bohong kan? Ini cuman prank kan?! Bruno!"

"Berisik! Gue gini karena hedon lu juga!" Bruno balik ngegas, secara tidak langsung pria itu mengakui jika tuduhan itu benar adanya.

Karen menutup mulutnya tak percaya, tubuhnya merongsot ke lantai, mulai menangis atas kepergian kekasihnya bersama para polisi. Hari yang harusnya menjadi hari paling bahagianya, malah berakhir buruk.

Sangat buruk, di luar dugaan.

"Luke, mimpi kamu ngeri banget," komentar Cinta karena apa yang diceritakan Lucas padanya, mimpi Lucas tentang pernikahan Karen dan Bruno yang berakhir sangat buruk.

BOSKU SAYANG, BOSKU SIALAN! [B.U. Series - L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang