Chapter 21

1.6K 120 12
                                    

27 Juli 2022

•••

Matanya seketika berkaca-kaca, Lucas hanya memandangi wanita itu sejenak sebelum memakan cemilannya lagi.

"Maaf ... saya tidak bermaksud begitu." Ia tertunduk, menggeleng pelan.

"Katakan itu pada dia, bukan saya." Lucas terlihat malas menanggapi, ia melirik Cinta yang kelihatan masih sibuk dengan minumannya, terlalu banyak insan berlalu lalang hingga sepertinya Cinta tak menyadari Lucas saat ini bersama pelayan wanita itu.

Saat menatap pelayan itu lagi, wajahnya kelihatan kikuk.

"Saya ... akan meminta maaf ...."

"Good." Lucas tersenyum seraya mengangguk. Dan pelayan tersebut pun berlalu, menghampiri Cinta yang selesai menerima pesanan mereka.

Sambil membawa dua gelas itu, Cinta siap menghampiri Lucas, tetapi dihalangi sang pelayan.

"Ci-Cinta." Mata Cinta membelalak terkejut, ia membuang wajahnya tak ingin menatap wanita di hadapannya, tetapi wajah sendu itu membuat Cinta tak tega juga.

Dan apa sekarang? Dia ... mengenali Cinta?

"Ta, kamu inget aku? Aku ... mau minta maaf sama kamu. Aku bener-bener minta maaf atas kelakuanku di masa lalu sama kamu." Mendengar penuturan itu, Cinta mulai berani menoleh, nadanya yang penuh penyesalan disertai isakan pelan itu.

Apa dia bersungguh-sungguh?

Cinta diam di tempat, bingung harus bagaimana, dan siapa sangka Lucas menghampirinya, mengambil minuman yang ada di tangannya. Cinta menatapnya dan Lucas memegang bahu wanita itu, seakan memberikan perlindungan jika ada hal yang tak diinginkan terjadi.

"Ta ...." Sang wanita memegang tangan Cinta dan Cinta spontan menarik tangannya. Napas wanita itu terengah.

Ia ingat pegangan tangan itu, pegangan tangan yang sama beberapa saat sebelum gelang mewah berpindah ke dirinya tanpa diketahui. Itu menjadi trauma tersendiri, bukan kesengajaan. Wajah pelayan itu seketika menyendu.

"Aku sungguh minta maaf Ta, aku jahat sama kamu. Aku bakalan menyerahkan diriku ke polisi, dan bersihin nama baik kamu, aku bener-bener minta maaf." Cinta mundur selangkah ketika wanita itu mendekat, dan Lucas memeluk Cinta posesif, melindunginya secara spontan. "Ta, maafin aku ...."

Cinta menatap Lucas sejenak.

"Ma-maaf, aku gak bermaksud jahat, tapi aku ...." Cinta menggantung kalimatnya, dadanya sesak sekarang, meski meminta maaf tetapi rasanya sulit dimaafkan, karena trauma yang begitu mendalam masih menghantui.

Itu mengapa, Cinta memilih melupakan, bukan menghadapinya.

"Aku ngerti, Ta. Yang aku lakukan di masa lalu gak bisa dimaafin, tapi aku bener-bener minta maaf sama kamu." Cinta mendekatkan dirinya ke Lucas, tetap merasa takut di dekat wanita itu. "Maafin aku, Ta ...."

"Aku ...." Cinta menghela napas, berusaha menguatkan dirinya. "Iya, aku maafin kamu ... tapi ...."

"Tapi aku harus nyerahin diri ke polisi kan? Iya aku akan lakuin itu."

Cinta terdiam, ia menggeleng dan menatap Lucas agar melanjutkan kalimatnya.

"Bukan, Cinta mau kamu cukup menjauhi dia saja, bukan karena dia benci kamu, justru dia pengen dia gak benci kamu. Belum saatnya, hati dia nerima kenyataan, tapi kalau kamu tetep mau ke polisi dan menyerahkan diri, silakan saja, kami gak bisa melarang kamu." Lucas berkata, tetapi kalimat terakhir cukup mengagetkan Cinta. "Kamu ngerti kan?"

BOSKU SAYANG, BOSKU SIALAN! [B.U. Series - L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang