07. Yin Yang side

255 38 24
                                    

50th Day,

Hari minggu, Taehyung meminta dia bertemu dengan Seokjin. Dan Seokjin hanya mengiyakan dan mereka mengobrol di dalam mobil Taehyung. Seokjin tidak tahu apa yang ingin Taehyung sampaikan, tapi dia tidak mau berharap terlalu banyak, toh sebulan ini Taehyung mengabaikannya.

"Lama tidak bertemu," kata Taehyung, membuka obrolan mereka yang terasa kikuk.

Seokjin hanya berdeham. Dia menatap ke arah depan jalan tanpa minat. Tujuan dia mau bertemu dengan Taehyung hanya mendengarkan. Apapun yang Taehyung katakana padanya.

"Seokjin kau kenapa? Ada yang menganggumu?" tanya Taehyung bingung, biasanya Seokjin selalu ceria, namun sekarang Seokjin tampak lebih diam tanpa ekspresi.

Seokjin yang biasa dia lihat sangat kontras dengan Seokjin sekarang.

"Apa yang mau kau omongkan?" kata Seokjin dingin, mengabaikan pertanyaan Taehyung.

"Tentu saja aku ingin menghabiskan waktuku bersamamu, kita lama tidak pergi bersama," kata Taehyung tanpa rasa bersalah.

Seokjin menatapnya dengan tatapan marah. Dia tersinggung. Taehyung sudah mengabaikannya dan menghindarinya berhari-hari, sampai Seokjin pikir Taehyung marah padanya. Seokjin sudah minta maaf, dan Taehyung memang membalasnya dengan bilang dia tidak marah dan mungkin akan sibuk ke depannya.

Seokjin bisa menerima itu. Dan kalaupun Taehyung memang marah dan ingin menjauhinya juga tidak apa-apa. Tapi kalau tiba-tiba datang dan sok akrab begini? Siapa yang tidak marah?

"Kenapa baru sekarang?"

Seokjin sebenarnya akan bilang,

Kenapa kau tidak pernah mengobrol denganku di sekolah? Atau kenapa kau bersikap acuh padaku? Atau kenapa kau tidak mengirimkan pesan dan terkesan menjauhiku?

Namun kata-kata yang keluar malah berbeda.

"Karena aku baru punya waktu," jawab Taehyung, dari tatapannya jelas dia jujur, tapi Seokjin masih belum bisa menerimanya.

"Kamu mencariku karena stress kan? Kamu cari aku saat butuh hiburan dengan melihatku kesal," kata Seokjin tidak bisa menahan diri.

Taehyung diam saja, dia ingin mendengar apa yang Seokjin rasakan saat ini dan perasaan Seokjin terhadapnya. Taehyung memang lama tidak bertemu dengan Seokjin, tapi dia punya alasan. Jika Seokjin marahpun Taehyung akan menerimanya.

"Kamu hanya butuh aku saat kamu ingin saja. Dan sekarang aku di sini, kamu sudah berhasil membuatku kesal dan mengangguku seperti yang kamu biasa lakukan. Tapi aku sedang tidak mood untuk menghibur siapapun. Aku menemuimu karena aku ingin memastikan kalau kamu memang benar-benar masih mengingatku," cerocos Seokjin tanpa jeda.

Nafas Seokjin telihat tidak beraturan, karena dia mengucapkannya dengan penuh emosi.

Dan kemudian, suasana tidak nyaman makin menjadi.

"Boleh aku menjawab?" tanya Taehyung.

Tapi Seokjin belum selesai,

"Kamu harusnya tahu. Saat aku minta maaf dulu, sebulan yang lalu tepatnya, aku benar-benar merasa sangat bersalah karena sudah mengodamu. Aku sedang becanda, joke biasa yang kugunakan dengan teman-temanku. Dan kamu tiba-tiba bereaksi seperti itu, aku malu sekali. Tapi kamu malah membiarkan aku mengira kamu marah dan terus merasa bersalah,"

"Tidak apa-apa juga kamu marah, aku bisa memperbaikinya, aku bisa minta maaf dan aku tidak akan mengulanginya lagi. Tapi kamu jadi beda, tidak makan lagi denganku, tidak pulang lagi denganku. Kamu selalu terlihat sibuk, kamu-" Seokjin berhenti, dia sudah lepas kendali.

100 Days to Save YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang