Rumah Ucup

364 24 0
                                    

Kini Qira sedang berada di warung  bakso yang berada di pinggir jalan.
"Sayang kita ke rumah aku yok aku mau ngenalin kamu sama bunda aku. Hah? Ke rumah kamu? Aku takut ah.
      
Hiks kamu ga mau ya? Yaudah deh hiks," kata Ucup yang sudah siap menumpahkan air matanya.
"Eh kata siapa sayang aku mau kok hehe" balas Qira dengan cengiran agar kekasihnya tidak sedih. Memang Ucup sangat childish, tetapi jika ada yang menggangu ketenangan dirinya bersama orang yang disayanginya maka ia tidak akan segan-segan menghancurkan orang tersebut.
       
"Kamu bo'ong tadi kamu bilang kamu ga mau. Aku becanda sayang ish. Kamu kok ga bisa diajak becanda sih. Oh gitu ya sayang? Kalau gitu ayo kita berangkat." Setelah perdebatan kecil bersama sang kekasih akhirnya Qira memilih untuk mengikuti Ucup.
      
"Sayang peluk ih nanti kamu jatuh.
Ck, iya sayang ini aku pegangan kok."Karena tidak ingin melihat wajah gemas sang kekasih saat menangis Qira akhirnya memeluk Ucup dengan erat hingga membuat Ucup tersenyum dibalik helm.
      
Setelah 15 menit akhirnya Qira dan Ucup tiba di rumah. "Ucup sayang turunin aku dong. Aku ga bisa turun nih. Motor kamu sih tinggi banget udah tau aku pendek motornya pake tinggi banget kayak gini." Qira memang pendek tetapi sebenarnya Qira masih bisa turun dari motor Ucup. Tetapi entah karena apa saat bersama Ucup Qira menjadi lebih manja. "Ih manja banget sih pacar Ucup xixixi. Yaudah sini Ucup gendong."
     
Setelah menurunkan Qira dari motor, Ucup mengajak sang kekasih masuk dan langsung menuju ruang keluarga. "Assalamualaikum bunda Ucup anak bunda pulang dengan membawa mantu yang imut buat bunda" teriak Ucup yang berhasil membuat wajah Qira memerah menahan malu.
     
"Eh anak bunda udah pulang ya," kata Asti bunda Ucup dari dapur. "bunda Ucup punya sesuatu buat bunda.
Apa sayang .
Aku bawa mantu buat bunda.
Apa mantu? Mana sayang bunda mau liat?
Ini bunda makanya ish bunda jangan di dapur Mulu." Karena tidak ingin putra semata wayangnya menangis Asti pun segera menuju ruang keluarga. "Hai anak bunda ini mantu bunda ya?
Ira sayang kenalan dulu ya sama bunda.
Eh iya Tante saya pacarnya Ucup.
Loh kok manggilnya Tante sih panggil bunda aja ya biar Sama kayak Ucup. Lagian kamu mau akan jadi mantu saya. Ucup tuh kalau udah pacaran ga akan sampai kayak gini sayang dan kamu orang pertama yang Ucup jadikan sebagai pacarnya."

Transmigrasi EllaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang