Rencana balapan

313 25 5
                                    

20.00 Qira bangun dari tidurnya. Dengan setengah kesadarannya Qira berjalan menuju kamar mandi, dan segera membasuh wajahnya.
"Aduh belum mandi aja gue udah cantik, apalagi gue mandi!" Bangganya memuji diri sendiri. "Eh tapi gue laper banget, mending princess makan dulu" kata Qira yang berbicara sendiri di depan cermin layaknya orang gila.

Setelah membasuh wajahnya,Qira segera turun ke ruang makan. Setibanya di sana ia melihat keluarganya sedang asyik bercanda ria tanpa memikirkan dirinya yang belum berada di situ. Dengan wajah datar andalannya Qira berjalan dan langsung duduk di dekat vino.
"Bibi saya mau makan ayam kecap sama nasi putih" teriak Qira dengan tidak tau malu. " Ini non" kata bi Ijah. "Oh iya non besok pagi bibi mau ke pasar dan non katanya mau ikut sama bibi kan?" Tanya bi Ijah.

"Jadi gini ya rasanya dicuekin adek sendiri" batin Arkan.
"Adek! Abang kangen adek yang dulu" batin vino.
" Kamu sudah berubah nak" batin Bagas ayah Qira.
" Bi Qira ke atas dulu ya. Qira udah selesai makan mau istirahat" pamit Qira.

Setibanya di kamar Qira langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur king size miliknya.
"Duh kangen banget sama balapan. Nah mending gue ikut balapan aja Sabi kali ya. Tapi gue harus lewat belakang aja biar ga ketahuan".

Setelah 15 menit bersiap siap Qira keluar dengan pakaian serba hitam dan segera menuju balkon kamar. "Nah ini sih ga tinggi cuma dari lantai 3 aja. Gue lompat aja." Setelah bergulat dengan pikirannya, Qira akhirnya melompat dan mendarat dengan sempurna. Sementara itu Ucup yang menunggu kabar dari sang kekasih akhirnya berinisiatif untuk menelepon duluan. Setelah dicoba berkali kali tapi tidak ada satupun panggilannya yang dijawab oleh Qira.

"Hiks ayang Ira kemana ya? Kenapa ga jawab telepon aku huwaaa." Pecah sudah tangisan Ucup yang memikirkan apa yang dilakukan Qira di belakangnya.

Transmigrasi EllaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang