Part 3

6 1 0
                                    

"Luna..." Kata NPC. "Sudah, jangan diam saja! Cepat pergi!" Kata Nicole. "Pergi!" Kata Elida. "Dasar jelek!" Kata Zilda. "Kau tidak pantas tinggal di rumah ini, karena kau jelek!" Kata Duna. Luna hanya tersenyum, seakan tidak merasa bersalah pada NPC. "Selamat tinggal untuk selamanya, Luna sayang." Kata NPC dengan sedih. Akhirnya dia pergi dari rumah. Di jalan, NPC hanya menangis. "Sakit hati ku, sakit sekali! Orang yang aku sayangi, telah berkhianat pada ku! Orang yang aku gemari, telah berbuat jahat pada ku! Aku tidak punya siapa-siapa lagi, aku benar-benar kesepian! Ahh, betapa sedihnya aku!" Kata NPC. Warga di jalan pun terdiam melihat NPC yang sedang menangis. "Ada apa dengan penjual senjata terbaik itu?" Kata salah satu warga. "Ya, kenapa dia sangat sedih? Dan kenapa dia membawa koper? Jangan-jangan, dia diusir dari rumah nya?" Kata warga yang lain. "Kalau itu benar, kasihan sekali. Kenapa orang baik seperti dia, diusir dari rumah?" Kata warga yang satunya. "Maafkan aku, semuanya. Maafkan aku." Kata NPC dalam hati. Akhirnya NPC berjalan sampai ke kota yang jauh dari tempat tinggal nya. "Ah, mungkin aku akan istirahat di gang kecil itu saja." Kata NPC. Setelah itu, dia duduk di gang itu. "Sekarang, aku tidak akan bisa membuatkan orang-orang senjata yang mereka suka. Aku tidak akan bisa menghasilkan uang lagi. Mungkin aku akan tinggal di sini, dan menjadi pengemis untuk mencukupi kebutuhan ku. Oh, itu sangat menyakitkan!" Kata NPC sambil menangis lagi. "Aaaa, tolong!!!" Teriak seseorang dari luar gang. "Hah, siapa itu?" Kata NPC. Kemudian dia pergi ke arah suara itu. Saat sampai di sana, dia melihat seorang pria yang hendak dibunuh oleh perampok. "Hahahaha, kau akan mati! Setelah ini, aku akan mengambil semua harta mu!" Kata perampok itu. "Ambil saja harta ku, tapi jangan bunuh aku!" Kata pria itu. Tiba-tiba perampok itu terjatuh, karena kaki nya tertembak oleh NPC dari jauh. "Aduh, kaki ku! Hah, ada penembak misterius! Kabur!" Kata perampok itu sambil berusaha lari. "Oops, maaf." Kata NPC. Lalu dia menghampiri pria itu. "Tuan, kau tidak apa-apa?" Kata NPC sambil membantu nya berdiri. "Tidak apa-apa, terima kasih banyak ya. Syukur kau ada di sini, kalau tidak... Hei, kenapa kau murung? Ada masalah?" Kata pria itu. "Oh, tidak apa-apa. Aku hanya..." Kata NPC. Tiba-tiba NPC menangis, karena teringat dengan kejadian itu. "Sudah, jangan menangis. Semuanya akan baik-baik saja, apapun masalah mu." Kata pria itu sambil menenangkan nya. "Tapi, aku tidak tahu harus tinggal di mana, tuan. Aku baru saja diusir oleh istri ku dan selingkuhan nya." Kata NPC. "Ohh, jadi kau diusir dari rumah? Kau beruntung." Kata pria itu. "Apa!? Beruntung!?" Kata NPC dengan kaget.

-NPC- Si Penjual SenjataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang