Part 9

2 1 0
                                    

"Tuan NPC, kami sudah sepakat kalau kami akan membayar senapan mesin Frank-77 itu, dengan sisa uang kami dan sebuah laser pengecil. Bagaimana? Apakah bisa?" Kata komandan militer. "Laser pengecil? Hmmm, boleh aku lihat seperti apa laser itu?" Kata NPC. "Oh, boleh. Jenderal, bawa laser itu kemari!" Kata komandan militer. "Siap, pak!" Kata jenderal yang lain. Beberapa saat kemudian. "Ini dia, pak!" Kata jenderal itu. "Nah, ini dia laser pengecil yang kami maksud. Bagaimana?" Kata komandan militer. "Boleh, tidak masalah. Tapi sebelum itu, saya harus mengecek harga laser ini." Kata NPC. "Oh, silahkan." Kata komandan militer. Setelah itu, dia mengecek harga laser itu. "Laser pengecil FX-9, bukan. Laser pengecil Missouri's Cannon, bukan. Laser pengecil Plasma Super... Aha, ini dia!" Kata NPC. "Ya, benar! Ini dia!" Kata komandan militer. "Harga nya $5.000.000!" Kata NPC. "A... Apa!? $5.000.000 saja!?" Kata komandan militer. Lalu komandan militer pingsan. "Hmmm, mungkin dia pingsan karena harga laser nya yang sangat murah." Kata NPC. "Tuan NPC, tolong terima laser pengecil kami! Hanya itu saja yang kami punya untuk membayar senapan mesin Frank-77 itu!" Kata salah satu jenderal. "Hmmm, bagaimana dengan uang kalian? Berapa yang kalian punya?" Kata NPC. "Hanya $25.000.000 saja, tuan." Kata jenderal yang lain. "Oh, tidak apa-apa. Bayar dengan $15.000.000 dan laser itu saja." Kata NPC. Semuanya pun terkejut. "Tuan, memangnya tidak apa-apa?" Kata salah satu tentara. "Tidak apa-apa, lagipula kasihan komandan kalian. Ya sudah, nanti sore aku akan mengantar pesanan kalian." Kata NPC. "T... Tuan, terima kasih banyak." Kata para jenderal. "Sama-sama." Kata NPC. Sore harinya. "Komandan, bangun." Kata salah satu jenderal. "Ah, apa yang terjadi?" Kata komandan tentara. "Tadi, komandan sempat pingsan. Oh iya, tuan NPC sudah pulang, komandan." Kata salah satu tentara. "Apa? Sudah pulang? Tapi kita belum membeli senapan... Eh, kalian sudah membeli nya? Bagaimana caranya?" Kata komandan militer. "Tuan NPC menyuruh kita untuk membayar dengan uang $15.000.000, dan laser itu saja, komandan. Dan beberapa menit yang lalu, dia mengirim semua senapan mesin Frank-77 ini." Kata jenderal yang lain. "Benarkah? Baik sekali hati tuan NPC, dia memberikan keringanan untuk kita, agar bisa membeli senjata nya. Tapi, dia malah mendapatkan perilaku buruk dari empat makhluk bodoh itu!" Kata komandan militer sambil menunjuk Nicole dan para kekasih nya. Seketika mereka berempat menjadi malu, dan terus menunduk. "Ah... Jenderal, ayo bawa semua senapan ini ke gudang senjata." Kata komandan militer. "Baik, komandan." Kata para jenderal. Setelah itu, mereka membawa semua senapan ke gudang senjata.

-NPC- Si Penjual SenjataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang