Part 4

4 1 0
                                    

"Hei, jangan berpikir yang aneh-aneh! Maksud ku tadi, kau beruntung karena sudah bertemu dengan ku. Kau diusir dari rumah, dan aku kelebihan tanah. Jadi kalau kau mau, kau bisa mengambil tanah ku itu, secara gratis." Kata pria itu. "Hah, benarkah? Tuan, apakah kau serius ingin memberikan tanah mu secara gratis pada orang miskin seperti aku? Tapi, apa kata istri dan orang tua mu nanti?" Kata NPC. "Hahahaha, kau ini. Tanah itu milik ku sendiri. Aku belum punya istri, orang tua ku tinggal di tanah mereka sendiri. Jadi mereka tidak berhak marah jika aku memberikan tanah milik ku pada orang secara gratis. Sudah, ambil saja." Kata pria itu. "T... Tuan, terima kasih!" Kata NPC sambil memeluk nya. "Sesama manusia, memang harus saling memberi. Tidak boleh pelit, karena semua ini hanyalah titipan Tuhan." Kata pria itu. "Terima kasih, tuan. Aku akan menggunakan tanah mu untuk hal-hal yang bermanfaat." Kata NPC dengan senang. "Sama-sama. Ya sudah, ayo ikuti aku. Aku akan menunjukkan tempatnya." Kata pria itu. "Baik, tuan." Kata NPC. Beberapa saat kemudian, mereka pun sampai di sana. "Nah, ini dia. Oh iya, aku harus pergi. Ada yang harus aku urusi, sampai jumpa." Kata pria itu. Lalu dia pergi. "Sampai jumpa, tuan! Terima kasih banyak! Ya Tuhan, akhirnya aku punya tanah untuk dijadikan tempat tinggal!" Kata NPC. Beberapa minggu kemudian. "Akhirnya, toko senjata dan rumah ku sudah selesai dibangun. Dengan ini aku nyatakan, toko senjata NPC dibuka!" Kata NPC. NPC benar-benar beruntung, karena saat hari pertama toko nya dibuka, banyak pelanggan yang datang untuk membeli senjata nya. Semakin hari, semakin ramai toko senjata NPC. "Wah, semakin banyak saja yang membeli senjata buatan ku. Semoga mereka senang, dan puas." Kata NPC. Setahun kemudian, NPC menjadi orang yang paling sukses di kota tersebut. Hal ini membuat NPC diundang ke acara TV. "Halo, selamat malam, tuan NPC." Kata host acara tersebut. "Ya, selamat malam." Kata NPC sambil tersenyum. "Kami semua ingin tahu, apa yang membuat mu bisa sesukses sekarang? Boleh beritahu rahasianya, tuan NPC?" Kata host acara. "Oh, itu? Saya hanya menjual senjata, tapi saya punya izin kok, tenang saja. Dan dari hasil penjualan senjata itu, saya tabung sebagian, dan saya gunakan sisanya untuk modal usaha. Semakin lama, tabungan saya semakin banyak, hingga akhirnya saya bisa membeli apa saja yang saya butuhkan. Tapi semua ini tidak akan terjadi, tanpa bantuan seorang pria yang kaya raya. Saya belum tahu nama nya siapa, tapi yang jelas dia sangat kaya. Dialah yang membantu saya hingga sesukses ini." Kata NPC. Luna yang menonton acara itu pun seketika menyesal, karena sudah menyakiti NPC.

-NPC- Si Penjual SenjataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang