Part 11

2 1 0
                                    

Keesokan harinya, NPC sedang membersihkan toko senjata nya. "Hari baru, produk baru. Mulai sekarang, senapan jarak jauh T-84 sudah bisa dibeli." Kata NPC. Tiba-tiba Nicole dan para kekasih nya datang sambil marah-marah. "Hei, kau!" Kata Nicole. "Kalian lagi, apa yang kalian lakukan di sini!?" Kata NPC dengan kesal. "Karena kau, kami berempat dipermalukan oleh komandan kami!" Kata Elida. "Kami tidak akan memaafkan mu!" Kata Zilda. "Kami akan balas dendam!" Kata Duna. "Aku juga akan balas dendam!" Kata Luna. "Oh, begitu? Jadi mantan istri ku sudah menjadi penjahat juga? Bagus sekali, sekarang bersiaplah untuk mati!" Kata NPC. Lalu dia mengambil peluncur roket nya. "Hah, kami tidak takut! Peluncur roket jaman purba seperti itu, tidak akan mampu menandingi senapan kami yang canggih ini!" Kata Nicole. "Berisik!" Kata NPC sambil menembakkan roket nya. "Gawat, menghindar!!!" Teriak Luna. "Hah, jangan takut!" Kata Nicole sambil menembak roket itu. Kemudian roket itu meledak, dan tidak mengenai mereka. "Itu saja?" Kata Nicole. "Oh, kalian ingin yang lebih, ya!? Baiklah, bagaimana kalau ini!?" Kata NPC sambil mengeluarkan pistol kecil. Mereka pun tertawa. "Hei, kau ingin menembak kami dengan pistol anak-anak itu? Hahahaha!" Kata Nicole. "Tidak sia-sia aku cerai dengan nya! Mana ada istri yang ingin bersama dengan suami yang aneh seperti dia? Hahahaha!" Kata Luna. "Ya, tertawa saja. Tapi jangan kaget, ya!" Kata NPC sambil tersenyum. Saat NPC menembak, mereka pun kaget karena suara nya yang sangat keras. "A... Apa itu? Kenapa suara nya keras sekali?" Kata Elida. "Nah, itu yang kalian tidak tahu. Inilah pistol Noisy-400, generasi baru dari Desert Eagle. Sesuai namanya, pistol Noisy-400 ini memiliki suara yang sangat berisik ketika menembak. Selain suara nya yang berisik, peluru dari pistol ini juga dapat membakar apapun yang mengenai nya. Lihat ke belakang kalian!" Kata NPC. Saat mereka menoleh ke belakang, mereka terkejut melihat sebuah tempat sampah besar yang terbakar, karena terkena peluru pistol NPC. Hal itu membuat mereka ketakutan, hingga menelan ludah. "Sebenarnya, aku tidak mau membunuh kalian. Tapi karena kalian yang minta, jadi akan aku turuti! Matilah kalian berempat!" Kata NPC sambil mengisi ulang peluru. "Jangan!!!" Teriak mereka. "Apa? Jangan? Kenapa, padahal kalian yang minta? Atau jangan-jangan, kalian takut dengan pistol ku, kan?" Kata NPC. "Hah, takut? Siapa yang takut dengan pistol anak-anak itu, benar kan?" Kata Nicole. "Y... Ya, benar!" Kata Zilda. "Jangan salah paham dulu, ya! Bukan berarti kami takut dengan pistol mu, tadi kami hanya terkejut saja!" Kata Luna. "Oh, begitu? Bayi-bayi kecil ini mulai berbohong pada ku." Kata NPC. "Rrggh, siapa yang kau panggil bayi!? Semuanya, habisi dia!" Kata Nicole. Mereka pun saling menembak, sementara warga sekitar langsung menjauh dari sana.

-NPC- Si Penjual SenjataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang