11

5.5K 736 27
                                    

☬☬☬

Di sebuah kamar apartemen, Aiden ada disana, duduk tertunduk sambil memegangi bibirnya yang masih terasa perih. Memejamkan mata sembari mengingat kejadian siang tadi. Entah kenapa dia sama sekali tidak kecewa ciuman pertamanya hilang karena orang itu.

Dihadapan Aiden, berdiri seorang pria berusia 40 tahun yang tak lain ayah Aiden, Aylward Zacharael. Aylward berteriak memarahi Aiden karena membuat Damian marah besar hari ini.

Namun percuma, Aylward hanya membuang-buang tenaga-nya karena Aiden sama sekali tidak mendengarkannya dan malah sibuk dengan pikirannya sendiri.

Aiden diam-diam tersenyum lalu melirik jam tangannya. Masih pukul 7 malam. Kemudian dia teringat pesan dari Gavin yang berisi alamat orang itu.

"Aku membiarkanmu tinggal sendiri karena kau bilang agar konsentrasi belajar. Nyatanya kau malah bergaul dengan bocah itu?!! Lebih baik kau pulang sekarang bersama Ayah! Cepat kemasi barang-barangmu!" Amarah Aylward masih menggebu-gebu.

Aiden beranjak berdiri, sedangkan Aylward sudah tersenyum bangga karena berpikir putranya menuruti perintahnya.

Namun sayang. Lagi-lagi Aylward harus menelan kembali ekspektasi-nya yang terlalu tinggi, karena Aiden malah menyambar jaketnya.

"Ayah sudah selesai kan? Aku mau pergi main dulu, sampai jumpa.. ah! Hati-hati dijalan saat ayah pulang." Aiden keluar dari apartemen-nya meninggalkan Aylward yang sudah diambang batas kesabarannya.

(Definisi anak durjana. Mohon tidak ditiru!)

-------------------------------------------

Mansion Abellard


Di ruang belajar, Rekha ada disana, duduk di sofa seraya menyilangkan kaki meminum teh-nya. Di depan Rekha sudah ada Gavin, Nathan dan Sean tengah duduk dilantai sedang mengerjakan PR seraya memakan camilan.

Rekha tidak terlalu peduli alasan kenapa tiga orang ini membuat ruangannya sebagai tempat berkumpul. Ya, Rekha tidak terlalu mempermasalahkannya selama Justin dan Maria mengijinkan. Lagi pula tak punya teman di mansion sebesar ini membuat Rekha sedikit kesepian.

'Nona! Nona!' suara Alpha 404 terdengar di kepala Rekha, yang hanya dijawab dengan deheman pelan.

'pejamkan matamu!'

Rekha hanya menuruti permintaan Alpha.

Alpha 404 mengirimkan sebuah gambar yang ditangkap dari CCTV gerbang Mansion.

Menghela napas, Rekha menaruh teh ke meja dan beranjak berdiri.

"Mau kemana Rave?"

"Sebentar, aku akan segera kembali."

"Hei, minumanku habis."

"Oke." Ucap Rekha singkat seraya keluar dari ruangan itu. Rekha berjalan menuju pintu mansion lalu menuju arah gerbang.

Rekha bisa melihat dari jauh Aiden ada disana berdiri seperti kebingungan.

"Hei, kenapa tidak masuk?" Ucap Rekha.

Aiden menoleh dan melihat Rekha sudah berdiri disana kemudian membukakan gerbang sendiri untuk dirinya. Masih tertegun menatap wajah orang itu dibawah cahaya yang temaram, "Sejak kapan dia jadi terlihat begitu menawan?" Batin Aiden. Ia pun segera menggelengkan kepala menyadarkan dirinya. Aiden merasa cukup gila. Bisa-bisanya dia tertegun oleh seorang laki-laki.

ᴛʜᴇ ʏᴏᴜɴɢ ᴍᴀꜱᴛᴇʀ ɪꜱ ᴀ ɢɪʀʟTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang