☬☬☬
.
.
.
.
"A- apa kau bilang?!" Tangan Wiliiam yang memegang pistol gemetar mendengar pengakuan Rekha.
"Gara-gara orang seperti dirimu dan ayahmu, aku terpaksa menjalani hidupku seperti laki-laki. Apa kau tahu seberapa keras usahaku untuk bertahan hidup?"
Buak!
Rekha dengan gerakan cepat menendang tangan William membuat pistol pria itu terjatuh ke dalam sungai. Rekha memang sengaja memancing William dengan kata-katanya untuk membuat pria itu lengah. Ia juga sudah tahu bahwa bantuan yang dibilang Alpha 404 tak lain adalah Meredith. Rekha sudah tidak peduli lagi jika Meredith mengetahui jati dirinya. Ia berpikir bahwa jika Meredith memilih berada dipihak William, maka Rekha mempunyai alasan untuk menyingkirkan gadis itu juga.
Tapi, harapan Rekha tidak terkabul karena bahkan setelah Meredith mengetahui rahasianya, Meredith tetap memilih berada di sisinya.
Meredith berjalan mendekati Rekha dengan air mata yang sudah meleleh entah sejak kapan. Gadis itu berdiri disamping Rekha lalu menggenggam tangan Rekha. Dengan suara berat di sela tangisnya gadis itu berkata. "Benarkah itu, Rave? Benarkah yang kamu katakan barusan?"
"Ya." Jawab Rekha tegas. "Maaf, Edith jika aku sudah menipumu."
Iris almond Meredith membola, genggamannya di tangan Rekha semakin erat. "Rave, kamu bahkan minta maaf untuk hal sepele seperti itu? Padahal kakekku dan ayahku sudah membuatmu menderita dan mengambil semua kebahagiaanmu."
"Bajingan ini sedang memanfaatkanmu, Meredith!" Potong William. "Dia--"
"Diam!" Meredith memberi isyarat agar William diam. Gadis itu kemudian menatap ke arah wajah Rekha. "Ijinkan aku bertanya. Rave, kenapa kamu masih berbuat baik padaku? Apa kamu memang memanfaatkanku?"
Sudut bibir Rekha terangkat naik. "Kenapa aku harus memanfaatkanmu yang bahkan tidak terlibat dengan kejahatan ayah dan kakekmu?"
"Jangan biarkan bocah ini menipumu, Edith!"
"Cukup, Daddy! Aku akan menelepon polisi dan bilang bahwa kamu ada disini!"
"A- apa?! Dasar anak kurang ajar!"
"BERHENTI, WILLIAM..!!" Suara seorang pria muda terdengar dari kegelapan. Gavin menampakkan dirinya dari arah belakang punggung William. "Sebaiknya kamu pergi dari sini karena polisi sedang menuju kemari."
"Bajingan!" William menggeram marah, dengan gerakan cepat, pria itu mengeluarkan pisau lipat dari balik saku jaketnya dan mengarahkannya ke arah Rekha.
Rekha sudah bersiap menghindar dan juga melindungi Meredith, namun yang tidak disangka Rekha, Gavin menerjang dan menahan tangan William.
Terjadi rebutan pisau antara Gavin dan William, Rekha yang melihat itu tak membuang waktu langsung mengarahkan tendangan ke dada William.
William terhempas dan kepalanya terbentur bebatuan pinggir sungai itu.
Rekha dengan sigap memegang lengan Gavin, bisa dilihatnya bahwa lengan pemuda itu terkena luka sayatan yang lumayan dalam. "Dasar bodoh." Dengusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴛʜᴇ ʏᴏᴜɴɢ ᴍᴀꜱᴛᴇʀ ɪꜱ ᴀ ɢɪʀʟ
Teen Fiction𝙳𝚎𝚊𝚗𝚗𝚊 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚝𝚒. 𝚎𝚗𝚝𝚊𝚑 𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚍𝚒𝚊 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚑𝚒𝚛 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚙𝚞𝚝𝚛𝚒 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊 𝚔𝚊𝚢𝚊 𝚛𝚊𝚢𝚊. 𝚃𝚊𝚙𝚒 𝚔𝚎𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚊𝚔 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚕𝚞𝚜 𝚢�...