Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nevada, Amerika Serikat nampak meriah. Begitulah gambaran atas keadaan salah satu rumah besar milik seorang perempuan paruh baya yang memiliki mata bak rubah. Netranya menyorot tajam kearah para bawahan yang ia latih selama ini dengan darah dan air mata.
Perayaan atas kematian putrinya begitu memukul, kendati demikian si mata rubah ini tidak mau bersedih. Dendam sudah begitu bersarang dihati. Bahkan jika saatnya tiba, ia pastikan pelaku pembunuhan anaknya mati mengenaskan ditangannya sendiri.
Pendosa memang patut dihukum. Tapi kematian seorang anak bisa membangkitkan monster ditubuh sang ibu.
"Mrs. Serena" seseorang datang dari arah belakang
Tubuh wanita bermata rubah yang semula terpejam kini terbuka perlahan. Strawberry bekas gigitan miliknya ia simpan kembali diatas piring. Berbalik mendapati salah satu anak buahnya mendekat membawakan sesuatu.
"Ada pesan dari Korea"
×Π×Π×Π×
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karina kalang kabut. Hari pertamanya bekerja sudah dilengkapi dengan kerusuhan akibat telat bangun pagi. Winter ada disana untuk ikut merecoki, sementara Ryujin hanya tidur terngkurap diatas sofa ruang tengah.
"Bagus yang mana?"tanya Karina pada Winter.
Tangan sebelah kiri mengacungkan hanger baju, dengan jas hitam yg tergantung disana sementara yang kanan terdapat blazer berwarna putih. Bahkan untuk ukuran orang yang telat bekerja, Karina masih sempat memikirkan baju mana yang lebih cocok untuk ia gunakan.
Ya.. First impression itu memang penting.
"Putih saja."
Dengan begitu tanpa berlama-lama Karina memakainya. Membuka pintu dengan asal dan pergi tanpa banyak bicara. Tinggalah Winter yang menatap miris pada lantai apartemen. Berantakan seperti kapal pecah.