18 - TERTEKAN

65 0 0
                                    

Happy reading ♡



"YAAMPUN QUEENZAAA!!" Sosok wanita berteriak histeris saat melihat kehadiran Queenza di depan pintu gerbang.

Queenza menghampiri wanita tersebut dengan senyum manisnya. "Halo, Bunda. Lama nggak ketemu." Queenza menyalim punggung tangan wanita tersebut.

"Yaampun, Queenza... Bunda kangen banget, loh, sama kamu...!" Kata Reani---Bunda Dava.

Saat ini Queenza memang sudah berada di kediaman keluarga Davano. Ia juga sudah sangat lama tidak berkunjung kesana. Sejujurnya Queenza sangat merindukan suasana rumah keluarga Dava. Dulu saat masih kecil, Queenza sering bermain bersama lelaki itu.

"Kamu apa kabar, Queen?" tanya Reani lembut.

"Queen sehat, kok, Bunda." Memang, Reani menyuruh Queenza untuk memanggil dirinya dengan sebutan Bunda ketimbang Tante. "Bunda sendiri gimana?" tanya Queenza balik.

"Bunda juga sehat." Reani menarik pergelangan tangan Queenza untuk memasuki mansionnya. Mengabaikan Dava yang sedari tadi berdiri di belakang Queenza.

"Ck. Giliran gini aja gue dilupain." Gerutu Dava kesal karena Bundanya sibuk dengan kehadiran Queenza, sehingga dirinya diacuhkan.

Saat memasuki mansion, suara Reani menginstruksikan Dava untuk berhenti dan mendatangi Bundanya itu. "Kenapa?"

"Ayo sini makan dulu, Dava." Ajak Reani pada anaknya itu.

"Nggak. Aku udah makan di luar tadi." Tolaknya mentah-mentah.

"Bener, Queenza?" Reani beralih bertanya pada Queenza.

"Iya, bener, Bunda."

"Yaudah, aku ke kamar dulu." Pamit Dava dan segera pergi meninggalkan kedua perempuan itu.

✿✿✿

Dava menutup pintu kamarnya pelan. Dava menyenderkan punggungnya pada pintu tersebut. Tadi, disaat dirinya tengah menaiki tangga, samar-samar ia mendengar percakapan Queenza dan Bundanya.

"Bunda, Queen mau nanya."

"Iya, nanya aja."

"Enmm... Dava masih susah kalo disuruh makan, ya?"

Dava sempat terhenti mendengar pertanyaan Queenza.

"Iya, Queen! Dia susah banget disuruh makan. Bunda aja sampe stress ngurusin pola makan dia. Padahal Bunda masaknya enak-enak, loh."

Terdengar kekehan Queenza. "Dava nggak berubah, ya."

Dava menutup wajah dengan sebelah tangannya. Jantungnya berdetak sedikit lebih cepat. Ada perasaan senang di hatinya mendengar perkataan Queenza. Ternyata lo juga masih inget tentang gue, Eja... Batin Dava bahagia.

Dava kira, hanya dirinya saja yang selalu mengingat tentang Queenza. Tapi ternyata tidak, gadis itu juga masih mengingat tentang kebiasaan dirinya dulu. Memikirkannya membuat suasana hati Dava menjadi lebih baik.

Sejak dulu, Dava memang tipe orang yang sangat sulit untuk memakan makanan. Setiap kali Reani menyuruhnya untuk makan, Dava selalu menolak. Lelaki itu hanya akan makan jika perutnya terasa benar-benar keroncongan. Bahkan, kebiasaan Dava hanya makan sehari sekali. Itu-pun, atas paksaan dari sang Bunda.

Tetapi, semenjak dirinya berteman dengan Queenza, Dava lebih mudah untuk menuruti perkataan Reani yang menyuruhnya untuk makan. Setiap kali Dava disuruh untuk makan, ia juga akan mengajak Queenza untuk makan bersamanya. Dengan begitu, lelaki itu akan memakan makanannya dengan lahap tanpa paksaan sedikit-pun.

Queen's Life GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang