19 - AUDIE

55 1 0
                                    

Happy reading ♡



Di sebuah apartement, tiga orang lelaki berkumpul dalam satu ruangan. Ketiganya baru saja selesai mengerjakan tugas dari dosen mereka. Kini, masing-masing sibuk dengan ponsel di tangannya.

"Rald, Rald," panggil Gery menepuk-nepuk bahu temannya--Gerald.

Gerald menoleh. "Paan?" saat melihat raut aneh di wajah temannya itu, Gerald langsung mengerti tujuan Gery memanggilnya. "Jangan bilang... cewek lagi?" tebak Gerald tepat sasaran.

Gery menyengir sambil memperlihatkan layar ponselnya. "Bunga tetangga gue yang waktu itu, nembak gue. Gimana menurut lo? Terima, nggak?" tanya Gery meminta saran.

Gerald memperhatikan layar ponsel Gery. Memperlihatkan room chat Gery dan Bunga.

Rafflesia 🏵️
Online

Ger, jadi pacar gue, ya?

Gue main TOD bareng Sandra, dan dare yang gue terima adalah nembak lo.

Nggak lama kok, sebulan aja.

Mau, yaa

Pleaseee

Gerald mengernyit saat melihat nama kontak yang tertera disana. "Rafflesia?" tanya Gerald pada Gery.

Tanpa dosa lelaki itu mengangguk. "Kenapa?"

"Bukannya nama dia Bunga? Kenapa malah jadi Rafflesia?"

"Bunga Rafflesia." Gery meneguk minuman kalengnya. "Nama Bunga terlalu pasaran, jadi biar kece gue jadiin Rafflesia." Sahut Gery tanpa beban.

"Stres." Sahut Leo yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.

Gery tak menghiraukan teman bucinnya yang satu itu. Ia sedang butuh pendapat Gerald. "Jadi gimana? Terima, nggak?"

Gerald tak menjawab dan kembali memperhatikan room chat tersebut. "Emm... gimana, ya... dia ngajak lo pacaran cuma karena dare."

Keduanya sama-sama kembali berfikir. Saat sedang fokus dengan pikirannya, suara Leo di ujung ruangan membuat Gery dan Gerald menoleh.

"Menurut gue, sih, terima aja. Kan, lo juga udah lama ngincer dia." Ujar Leo seraya meletakkan ponselnya.

"Tapi dia jadiin Gery sebagai bahan dare doang, Yo." Gerald menatap Leo dan Gery bergantian.

Gery terkenal sebagai play boy yang hobi bergonta-ganti pasangan. Meski begitu, tidak ada satu perempuan-pun yang menolak saat Gery mengajak untuk menjalin hubungan. Walaupun para gadis tau bahwa Gery tidak memiliki perasaan apapun pada mereka.

Gerald dan Leo-pun sudah lama mengetahui, jika Gery tergila-gila pada sosok gadis sederhana dari fakultas sebelah, yang merupakan tetangga serta teman masa kecilnya itu. Bunga Rahelia, gadis sederhana, cantik, asik, murah senyum, serta jauh dari kata menye-menye, mampu menarik perhatian Gery. Satu-satunya gadis yang tega menolak ajakan untuk berpacaran dengan makhluk sejenis Gery. Hobi Gery yang suka bergonta-ganti pasangan sendiri awalnya berasal karena lelaki itu ingin membuat cemburu Bunga. Tetapi, boro-boro cemburu, yang ada gadis itu terus mendukung Gery apapun pilihannya.

"Gas ajalah, Ger! Langka, tuh, Bunga mau pacaran sama cowok modelan kayak lo." Usul Gerald memberi saran.

"Tapi dia nggak ada perasaan apa-apa sama gue." Protes Gery frustasi sambil mengacak-acak rambutnya.

"Masalah ada perasaan atau enggaknya, gampang. Tinggal Lo buat dia nyaman sama lo dalam waktu sebulan. Terus Lo hilangin hobi busuk lo itu." Sahut Leo.

Setelah memikirkan sekali lagi, akhirnya Gery mengangguk setuju dengan masukan teman-temannya. Gery mengetikkan sesuatu pada ponselnya kemudian langsung menunjukkan senyuman berseri pada kedua temannya. "Gue resmi pacaran sama Bunga, Rald, Yo!" Ujar Gery histeris. Ia masih tak percaya jika Bunga akan menjadi pacarnya. Ya... walaupun cuma karena dare.

Queen's Life GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang