10 - KESALTINGAN QUEENZA

100 2 0
                                    

Happy reading ♡



Queenza fokus mendengarkan. Membalas tatapan dalam milik Gerald. "Karena dia..."

"Adek satu-satunya yang Abang miliki. Dan Abang nggak bisa buat miliki dia sepenuhnya. Karena pasti, suatu saat dia bakal dimiliki laki-laki lain."

"Eh?"

Queenza masih terdiam setelah beberapa menit yang lalu mendengar penuturan Gerald. Setelah mengatakan itu tadi, Gerald langsung keluar kamar karena dipanggil Opa Ehan. Meninggalkan Queenza dengan kebingungannya.

Queenza menarik selimut hingga menutupi seluruh wajahnya. Dia merasakan wajahnya memanas sekarang. Apa ini?

"Karena dia... Adek satu-satunya yang Abang miliki."

Suara Gerald seolah menghantuinya. Kata-kata itu terus terngiang dan terngiang.

"Dia istimewa. Abang suka, dan sayang banget sama dia."

Queenza semakin memerah. Jantungnya berdebar kencang. Apa yang dimaksud Gerald? Apakah... Perempuan yang dimaksud adalah... Queenza? Queenza menggeleng kuat-kuat guna menghilangkan pikiran itu. "Tapi, kan... Adeknya Abang cuma gue?"


Deg

"Masa iya, sih?"

"Ah, nggak mungkin lah, kita, kan, keluarga."

"Abang suka, dan sayang banget sama dia."

Queenza menendang bantal-bantal yang ada disekitarnya.

APA MAKSUDNYA?!

Queenza tidak baru saja menerima pernyataan cinta dari Abangnya sendiri, kan??

Queenza menghentikan aktivitasnya menendang bantal dan selimut. Ia terdiam dengan wajah masih memerah. Sial. Gerald pasti mempermainkannya!

Pada akhirnya, Queenza memejamkan matanya untuk segera menuju alam mimpi.

Tanpa disadari, dibalik pintu yang hanya terbuka setengah, disana, sosok lelaki tersenyum kecil melihat kelakuan gadis itu. Ah... Dia jadi merasa bersalah karena sudah mengungkapkan apa yang seharusnya tidak diungkapkan.

☆☆☆

Queenza sudah siap dengan seragam putih abu-nya. Dia bercermin memperhatikan penampilannya. Baju putih abu dengan rok selutut, rambut dikuncir kuda memperlihatkan leher jenjangnya, wajahnya yang sudah ia olesi dengan pelembab. Tinggal satu lagi, Queenza menatap benda yang selama ini ia sembunyikan.

Benda yang biasanya dimiliki oleh setiap perempuan. Queenza telah lama memiliki benda itu, ia diberikan oleh sahabatnya disekolah. Queenza membuka benda itu dengan hati-hati. Kemudian mengangkatnya kedepan wajah. Melihat itu, senyuman terukir dibibirnya. Ah... Ia tidak sabar untuk cepat-cepat menggunakan benda itu.

Queenza mengarahkan benda tersebut ke bibir mungil dan cantik itu. Sedikit lagi...

Hap!

Queen's Life GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang