69. Our Time

55 4 0
                                    

Hay!

Maaf kemarin lupa update, padahal udah niat 😣

Klik vote yang gak nyangka sebentar lagi end!


69. Our Time

T

erlihat kalau seorang gadis yang berada di ruangan seorang diri itu hanya terdiam, dia sibuk dengan pikirannya sendiri. Ruangannya yang hening dan hanya ada suara tetesan cairan infus yang mengalir melalui selang kecil yang terhubung dengan tangannya itu menjadi pembantunya untuk bisa lebih baik setelah beberapa hari mendapatkan hal buruk yang membuatnya berada di sini.

Gadis berambut cokelat itu tengah termenung, terlihat kalau kondisinya sudah membaik dia juga sudah mulai bisa menerima orang untuk menemaninya. Kondisi fisik Sheila sudah jauh lebih baik, sementara terkadang jika dia sendirian pikirannya itu masih memutarkan hal buruk yang menimpanya.

Saat ini di dalam perutnya itu sudah tak ada lagi janin yang hidup, dia keguguran akibat perutnya itu sempat mendapatkan kekerasan setelah baru saja diberi tahu kalau dia sedang hamil. Jujur saja Sheila senang kalau dia tak jadi hamil dari kejadian yang membuatnya depresi dan trauma itu.

Sheila menghela nafasnya, dia menutup matanya untuk menenangkan dirinya serta menetralkan pikirannya itu. Saat Sheila melakukannya itu tiba-tiba saja pintu kamar ruangannnya itu dibuka oleh seseorang. Sheila langsung menaikan pandangannya dan melihat ada dua tiga orang yang masuk ke dalam kamarnya bergiliran.

"Sheeiillaaaa!!" Shynaya yang langsung menghampiri sahabatnya itu juga langsung memeluk gadis yang duduk di atas brankar itu.

Olive juga datang untuk menemani putrinya Shynaya, sekaligus dia juga akan pergi ke kamar inap Cershyna yang juga ada di rumah sakit yang sama dengan yang ini. Melihat putrinya yang tampak ceria itu, Olive tersenyum. Karena berbeda dengan saat gadis itu di malam hari, rasanya sangat sepi bagi Shynaya yang membuatnya kembali teringat dan juga merasakan ketakutan dengan ingatan masa kecilnya yang kembali.

Di sampingnya ada Gergeo yang pastinya akan selalu datang menemui tunangannya setiap sepulang sekolah seperti saat ini. Olive dan Shynaya yang tidak sengaja bertemu itu langsung membuat Shynaya ingin ikut terlebih dahulu menemui sahabatnya. Yang selama ini dia belum sempat temui.

"Ya ampun lo Shynaya?" Sahut Sheila yang membalas pelukan gadis dengan topi serta masker yang menutupi wajahnya.

"Iya dong! Lo gak kangen sama gue?" Lontar Shynaya yang kini melepas pelukannya dan menghadap ke arah gadis dengan pakaian rumah sakit itu.

"Kangen lah, kangen berisiknya lo!" Balas Sheila.

Shynaya tersenyum-senyum bahagia. "Ahh gue emang harus dikangenin, wajib!"

CERSHYNA | Completed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang