31. Spread Of Hate

55 6 0
                                    

Hay!

Jangan lupa Vote & Comment 💝

31. Spread Of Hate

Di sebuah lorong yang tidak ada orang lain selain empat orang yang sedang berada di antara hawa canggung itu. Tiga dari empat orang-orang yang baru saja terciduk itu tengah bepikir mencari alasan untuk menjawab lelaki bernama Adward ini.

"Uhmm, apa lagi? Shyna cuma mau kalian akrab aja. Jadi apa masalahnya?" Artaz membuka suara. Sedangkan satu-satunya perempuan di antara tiga lelaki itu tak melirik ke mereka sama sekali, dia membuang tatapannya ke arah yang berlawanan.

"Masalahnya, Zam gak ngerasain hukuman jera. Hal kayak gitu gak penting." Balas Devian. Cershyna melirik sinis sesaat.

Zam pun bergerak menyisir rambutnya ke belakang menandakan suasana tak enak saat ini. Lelaki itu melihat ke arah lain, rasanya semakin canggung berada di sebelah lelaki yang merupakan sepupunya itu. Namun bagaimana lagi, dia tak berada di penjara karena Cershyna menginginkan informasi darinya. Dan informasi itu harus dia dapatkan dari Devian.

Rekan dari Cershyna pun merasa sedikit tersindir karena ucapan Devian. Artaz mengeluarkan suara batuk kecil, lalu berkata. "Ini tentang perdamaian, Shyna udah berbaik hati demi lo dan sepupu lo." Ujar Artaz hanya mendapat tatapan datar dari Devian.

"Itu gak penting—”

“Menurut gue itu penting.” Potong Cershyna atas ucapan Devian.

"Huh—?"

"Penting karena suka-suka gue, kalau menurut lo itu gak peting gue gak peduli. Yang jelas mau Zam di penjara atau nggak itu urusan gue, karena tututan ada di tangan gue." Jelas Cershyna.

"A—" Devian hendak berbicara namun kembali dipotong oleh gadis di sampingnyanya itu.

"Kenapa?"

"Hukuman gak harus dilakuin dengan mengurung orang. Separahnya Zam ngelakuin hal itu ke gue dan sampe buat Caren keracunan, dia gak harus dihukum dengan di penjara." Imbuh Cershyna.

"Na—"

"Apa?"

"Gue bisa ngehukum dia dengan cara gue sendiri. Lo tau karma? Hal buruk atau baik pasti ada timbal baliknya. Tapi menurut gue gak etis kalau Zam dapat karmanya di penjara, gue biarin dia dapat dengan sendirinya di luar." Terang Cershyna.

"T—"

"Dan," pontong Cershyna kembali.

"Hal lain yang gue suka ketika Zam di luar adalah damai dengan lo." Sambungnya.

Devian tak kembali bersuara, walau tak dapat kesempatan apapun tadi. Lelaki itu menatap gadis ini tak terputus sama sekali.

"Lo ngerti sekarang?" Ucap Cershyna berdiam selama beberapa detik di depan orang yang dia tanyakan, walau lelaki itu tak menjawab. Dan Cershyna pun beranjak dari sana meninggalkan para lelaki yang melihatnya pergi hingga menghilang dari pandangan mereka.

CERSHYNA | Completed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang