Prolog

843 54 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari itu, Wina pingsan!.

Udah tau punya maagh akut, tapi masih bandel aja telat makan. Mana sekalinya isi perut langsung makan pedes. Nggak kaget sih sebenernya! Gue udah tahu penyakitnya kayak gitu dari SMP. Dan tanpa panik sedikitpun, gue larikan dia ke klinik kampus. Dia di cek sama dokter yang berjaga disana, dan masih nggak sadar juga setelah nyampe disitu.

Gue hubungin lah pacarnya, si Julian. Gue yakin dia pasti khawatir dan bakal dateng kesana buat nemenin Wina. Apalagi, Wina belum sadar. Dan harapan gue, setelah si Julian datang. Dia bisa tersadar layaknya putri salju yang dicium oleh om-om pangeran di sebuah kerajaan. Bedanya Julian bukan om-om.

Tapi begitu gue chat Julian, this is what happened;


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Honestly, this must be stopped!.

Gue nggak bisa terus nyakitin Wina. Dia sahabat gue, kita bersahabat udah 10 tahun. Dan gue nggak bisa giniian dia terus. Gue harus cari cara, gue nggak boleh diem aja. Gue nggak bisa terhanyut sama permainan Julian!

Tapi, yang gue lakuin ini. Juga buat Wina... God! What should I do?!.

Till I Get You: Friendly Fire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang