#10

457 35 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***


Hampir sebulan Wina dan Julian dekat, dan Wina kayak menjauh dari gue. Semenjak itu, dia jadi nggak ada kabar. Sampai tiba-tiba Naya dengan paniknya nelpon gue. Dia bilang Wina nggak mau keluar kamar dan belum makan 2 hari. Gue yang kaget dan tahu banget kalau dia punya maagh, langsung cabut dari rumah dan meluncur ke rumah Wina. Pas sampai, Naya langsung tarik tangan gue dengan paniknya.

"Kak Kenny! Cepetan!." Kata Naya nggak sabaran.

"Wina kenapa, Nay?." Kata gue bingung dan khawatir.

"Gatau kak, kemarin dia baru pulang mukanya lecek gitu. Terus langsung masuk kamar dan kunciin pintunya." Jelas Naya.

Kita berdua jalan dengan setengah berlari ke lantai 2 rumah itu buat menuju kamar Wina. "Nyokap lo kemana?, dia nggak coba tanyain ke Wina?."

"Mama lagi ke Belanda sama papa dan band Andre, lagi ada urusan kantor gitu. Gue belum kasih tahu mereka soal ini. Karena gue sendiri aja nggak tahu masalahnya apa. Tapi gue khawatir sama kak Wina yang nggak jawab-jawab pas gue ketokin." Naya cemas. "Gue takut dia kenapa-kenapa kak!."

Dan beberapa menit kemudian, gue dan Naya udah sampai di depan kamar Wina yang lagi ditungguin salah seorang asisten rumah tangga mereka. Terlihat si mbak lagi bawa nampan bewarna silver dengan diatasnya penuh makanan buat Wina. Naya pun nyuruh si mbak buat taruh di atas meja dan serahin ke gue. Selepas si mbak pergi, gue pun mencoba ketuk kamar Wina dan manggilin namanya berulang-ulang. Tapi Wina nggak jawab.

"Lo yakin udah 2 hari dia nggak makan, Nay?." Kata gue mastiin.

"Iya kak!, kemarin juga dia nggak mau keluar. Makanan yang mbak Surti anter aja nggak disentuh sama dia." Jelas Naya sambil ketuk-ketuk pintu kamar Wina. "Duh gimana ya kak? Apa gue telpon mama aja ya?."

Sejenak gue terdiam, sambil mandangin pintu dan mikirin penyebab Wina begitu. Apa mungkin gara-gara Julian?.

"Gini deh Nay, lo tenang aja dulu. Serahin aja sama gue, lo cabut aja ya." Kata gue.

Till I Get You: Friendly Fire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang