#11

439 39 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kalo gue boleh jujur, gue seneng lihat Wina sekarang. Dia jadi lebih ceria dari biasanya. Tapi disisi lain gue jadi khawatir sama dia yang jadian sama Julian. Salah nggak sih gue mau bikin sahabat gue bahagia sama pilihannya. Tapi gue juga tahu siapa Julian sebenarnya. Sejak kejadian beberapa hari lalu itu, gue berusaha menjauh dari hubungan Wina dan Julian. Jujur, gue jadi takut buat ketemu Julian. Gue takut dia bakal ngelakuin hal yang nggak-nggak ke gue. Entah kenapa, setiap ucapannya itu terasa nggak bisa dibantah. Sehingga membuat gue selalu bisa diam dan nggak berani ngelawan saat dia deketin gue.

Gue nggak suka Julian, tapi gue khawatir sama Wina kalau gue nggak ada disekitarnya ngejagain dia dari Julian. Gue takut Wina masuk ke dunianya Julian yang gelap. Udah 3 hari gue nggak ketemuan sama Wina, gue sibuk kuliah sambil nyari cowok di tinder buat Wina. Beberapa sih menarik, tapi juga beberapa dari mereka buruk walau muka mereka good looking. Itu berdasarkan firasat gue. Entahlah, mungkin gue salah.

"Kok nggak dimakan?, nanti dingin loh. Kita mau nonton setengah jam lagi." Kata om David yang duduk di depan gue. Dia mungkin risih sama kelakuan gue yang daritadi main hp selama ngedate sama dia.

Waktu itu om David sempet ngechat gue lagi buat ngajak ketemuan, gue nggak bales. Saat itu gue masih mikir-mikir buat ketemuan sama dia lagi. Tapi setelah apa yang diperbuat Julian ke gue malam itu, gue pun mau ketemuan sama om David. Gue pengen menjauh dari Julian dan lupain kejadian itu dari kepala gue.

"Kamu lagi ada masalah?, mau cerita sama mas?." Kata om David dengan halus.

"Eh? Nggak, nggak ada apa-apa. Cuman kepikiran aja bentar lagi ada UTS di kampus. Pasti ujiannya susah." Dalih gue.

"Kalau anak desain, ujiannya ngerjain soal juga?. Atau gambar-gambar?." Tanya om David.

"Gambar-gambar sih, cuman ada teori juga ngerjain soal. Yah 20% lah." Jelas gue. "Mostly dapet tugas gitu dan dikumpulin pas hari H ujiannya."

"Kamu masih freelance?."

"Masih, ya ntar aku nggak bisa makan dong kalo nggak ada freelance hehe..".

Till I Get You: Friendly Fire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang